Bagi kebanyakan orang, golf adalah jenis olahraga yang agak eksklusif. Mungkin karena para pemainnya bukan orang sembarangan. Ada pengusaha, ada pejabat, ada profesional, dan orang-orang tertentu yang miliki uang banyak alias oranh kaya.
Hal ini wajar karena golf memang membutuhkan uang banyak dan waktu banyak. Orang-orang yang punya uang dan waktu yang cukup yang dapat ikut olahraga ini. Dan tentu saja keinginan untuk olah raga ini juga perlu.
Saya menyukai dan aktif main golf karena memang ini menjadi salah satu dream yang saya tulis kira-kira 15 tahun yang lalu.
“Bermain golf di lapangan-lapangan golf terbaik di dunia”, begitu bunyi impian yang saya tulis dan visualisasikan dalam gambar-gambar lapangan golf.” Ini impian saya sudah terwujud.
Dan sekarang sudah menjadi kenyataan. Saya bermain di banyak kota dan banyak negara. Untuk berwisata, dan tentu saja juga untuk berolahraga. Lapangan-lapangan golf biasanya didesain sangat indah dan menarik. Kontur tanahnya yang berbukit dan berlembah, taman-tamannya yang indah dengan bermacam-macam tanaman, udaranya yang segar menyehatkan, dan pemandangannya yang indah bak di surga.
Setelah bermain puluhan tahun, saya dapat belajar dari olah raga ini. Filosofinya begitu tinggi dan merupakan gambaran dari kehidupan.
1. Untuk bermain golf penuh seseorang harus bermain 18 hole. Satu hole adalah suatu jarak tertentu dimana pemain memukul bola sampai masuk ke lobang. Jaraknya bervariasi, dari yang berjarak 100 meter sampai 600 atau bahkan 700 meter.
Semakin sedikit pukulan yang dilakukan untuk dapat masuk ke lobang, semakin bagus permainan seseorang. Jarak yang ditempuh untuk 18 hole kira-kira 7 – 10 km.
Oleh karena itu diperlukan tubuh yang benar-benar fit untuk dapat bermain baik di setiap hole. Diperlukan kira-kira empat sampai lima jam untuk menyelesaikan permainan 18 hole. Diperlukan konsistensi bermain dengan baik pada setiap hole.
Dalam kehidupan, kegiatan-kegiatan untuk mencapai kondisi yang kita inginkan memerlukan waktu yang lama. Hal ini memerlukan stamina yang tinggi dan konsistensi dalam melakukan kegiatan yang tepat.
Setiap tahapan kehidupan harus dilalui dengan baik agar kita dapat sampai pada cita-cita besar yang sudah dicanangkan.
2. Dalam golf, lawan bermain kita adalah diri sendiri. Kita memukul bola sendiri, memilih stick pemukul sendiri, menghitung skor sendiri, dan memasukkan bola sendiri ke lobang.
Kita harus mengontrol emosi, power, tempo, dan arah untuk mendaratkan bola kita. Kalau kita ingin memukul jauh, hasilnya mungkin malah dekat. Kalau kita memukul terlalu cepat, hasilnya mungkin malah tidak tepat. Kontrol diri sangat diperlukan untuk dapat memukul bola dengan tepat dan mendaratkan bola di tempat yang tepat pula.
Dalam kehidupan, kita harus dapat mengendalikan diri kita dengan baik. Mengendalikan diri, mengatur emosi, dan mengarahkan diri untuk mencapai
tujuan. Pilihan keputusan kita harus tepat, penuh perhitungan. Target kita harus jelas agar kita dapat menentukan strategi pencapaiannya.
3. Dalam gof, kita menghitung skor kita sendiri. Kalau mau menggeser bola, mau curang dalam menulis skor, bisa kita lakukan dengan bebas. Tetapi kita tidak melakukannya. Kita harus jujur dan berintegritas. Karakter seseorang dapat dilihat selama main golf.
Dalam kehidupan, kejujuran dan integritas sangat diperlukan. Orang-orang yang jujur dan penuh integritaslah yang pada akhirnya mencapai keberhasilan dalam berbagai hal. Untuk mencapai kesuksesan diperlukan karakter sukses.
4. Dalam golf, kita harus fokus dalam memukul bola. Kalau tidak fokus pukulan kita akan meleset dan tidak tepat kenanya. Pergeseran 1 cm saja akan berdampak banyak pada laju dan arah bola sehingga bola tidak akan mendarat pada tempat yang kita inginkan.
Dalam kehidupan, kita harus fokus dalam melakukan langkah-langkah pencapaian taget. Kalau tidak fokus, target akan meleset sehingga kita harus memerlukan lebih banyak usaha dan waktu untuk mencapainya. Kita akan mendapatkan apa yang kita fokuskan.
5. Dalam golf, kita harus hanya memikirkan permainan pada hole yang sedang kita mainkan. Kita tidak perlu memikirkan permainan kita yang bagus atau jelek pada hole yang baru saja dimainkan. Yang sudah berlalu biarlah berlalu. Bagaimana supaya kita bisa main baik pada hole yang sedang dimainkan.
Dalam kehidupan kita harus berkonsentrasi pada strategi yang sedang kita mainkan. Kita lupakan strategi dan hasil yang lalu. Saat ini kita hanya memikirkan strategi apa tepat dan memberikan hasil yang terbaik.
6. Golf dimainkan dalam 18 hole. Setiap hole memiliki tantangan dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Skor permainan adalam penjumlahan skor pada tiap hole.
Dalam kehidupan, visi besar yang sudah dicanangkan diecah-pecah menjadi tujuan dan target yang lebih kecil dan operasional. Setiap target memiliki kesulitan yang berbeda-beda dan memberikan hasil yang berbeda pula. Hasil setiap tujuan memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi.
“Perhatikanlah lebih seksama pada karakter Anda dibandingkan dengan reputasi Anda, karena karakter Andalah yang menyatakan siapa diri Anda semestinya. Sedangkan reputasi Anda hanyalah apa yang orang lain pikirkan mengenai Anda”. (John Wooden)