Bisakah Saya Jadi Pemimpin?

Assalamuaikum ww.
Pak Doktor Suharsono yang saya hormati.
Saya bekerja di suatu institusi pendidikan yang sekarang sedang berkembang. Saya sudah lebih dari 10 tahun bekerja di institusi itu.

Baru-baru ini saya diangkat menjadi pimpinan lembaga tersebut. Walaupun saya mendapatkan gaji yang bagus, mulanya saya menolak karena saya tidak yakin bisa menjadi pemimpin. Selama ini saya adalah guru dan dosen di lembaga tersebut.

Bacaan Lainnya

Pihak yayasan menekankan saya bisa menjadi pemimpin karena saya salah satu karyawan senior. Mereka juga bilang kalau mau sukses harus menjadi pemimpin.
Akhirnya saya menerima. Saya masih bimbang apakah saya dapat memimpin 20 anak buah yang dulunya teman-teman saya semuanya.

Oh…ya, saya Erlina Safari, 45 tahun, menikah dan belum punya anak. Suami pegawai negeri. Kami tinggal di Purwakarta. Saya sudah menjadi guru selama 15 tahun.

Saya ingin saran-saran dari pak Doktor. Apakah saya mampu menjadi pemimpin? Sampai saat ini saya masih ragu-ragu tentang kemampuan saya. Kompetensi apa saja yang harus saya pelajari untuk menjadi pemimpin yang baik? Bagaimana kalau saya gagal menjadi pemimpin yang baik?

Saran dan jawaban dari pak Doktor sangat saya harapkan. Semoga jawabannya dapat menghilangkan keragu-raguan yang masih membayangi saya.

Terima kasih, sebelumnya. Semoga pak Doktor selalu sehat dan bermanfaat. Amin.

Wassalamualaikum ww.
Hormat saya,

Erlina Safari, Purwakarta (087888******)

Jawaban:

Waalaikum salam ww.

Saya ingin mengucapkan selamat atas pengangkatan bu Erlina sebagai pimpinan institusi pendidikan. Nama jabatannya apa, kepala, direktur, ketua apa? Yang penting ibu sekarang adalah pimpinannya. Suatu jabatan prestisius dan penting. Ibu harus mensyukuri atas amanah yang diberikan kepada ibu. Insya Allah, akan diberi kelancaran dan kemampuan untuk memimpin lembaga tersebut. Dan juga semua yang ibu lakukan dalam memimpin lembaga tersebut bermanfaat bagi banyak orang dan menjadi amal baik ibu.

Keragu-raguan yang ibu alami adalah wajar. Semoga hal ini hanya berlangsung sebentar. Bu Erlina akan terbiasa dengan pola kerja baru sebagai seorang pemimpin. Ibu sekarang menjadi panutan, motor penggerak organisasi, dan menjadi simbul organisasi.

Perilaku kepemimpinan ibu akan menjadi penyebab maju atau mundurnya lembaga pendidikan yang dipimpin.

Ibu harus lebih berhati-hati. Tindakan ibu akan selalu dilihat dan diperhatikan anak buah. Akan ada orang yang tidak senang dengan kebijakan ibu. Hal ini harus dihadapi secara wajar dan merupakan bagian dari dinamika kepemimpinan.

Semua hambatan dalam memimpin akan membuat kita lebih matang. Membuat kita belajar tentang hubungan manusia. Membuat kita belajar tentang organisasi dan kepemimpinan.

Hal-hal berikut semoga dapat menjadi acuan untuk menghilangkan keraguan. Juga untuk meningkatkan kecakapan memimpin ibu.

1. Setiap orang adalah pemimpin. Pemimpin bagi dirinya sendiri. Pemimpin bagi keluarganya. Pemimpin bagi lingkungannya. Pemimpin bagi organisasi tempatnya bekerja. Manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin di bumi ini.

Kemampuannya memimpin akan muncul dari pengalamannya menghadapi masalah. Masalah akan datang silih berganti. Anggap ini hal yang biasa. Dulu waktu kita sekolah, juga banyak diberi tugas, pekerjaan rumah, tes-test, dan berbagai macam ujian. Kita belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian-ujian tersebut.

Sama saja dengan kasus yang ibu alami sekarang ini. Kita dapat menghilangkan keraguan kalau kita mempersiapkan diri. Kalau kita siap, kita tidak akan ragu.

2. Pemimpin yang baik harus bekerja berorientasi pada dua hal. Orientasi pada tugas dan orientasi pada hubungan. Pekerjaan yang berorientasi pada tugas adalah pekerjaan yang berkaitan dengan teknis ruang lingkup pekerjaannya. Dalam kasus isntitusi pendidikan, misalnya: kurikulum, proses belajar-mengajar, penilaian, pelaporan, tata tertib institusi, dsb. Tugas pimpinan adalah memastikan semua kegiatan berjalan sesuai sistem, sesuai norma dan aturan yang ada. Pelaksanaan sistem yang baik akan memberikan hasil yang baik.

Orientasi pada hubungan menuntut pemimpin untuk membangun hubungan yang baik dengan orang-orang yang dipimpinnya. Hubungan yang baik akan memperlancar pelaksanaan tugas. Anak buah akan melaksanakan tugas dengan senang hati, tidak menggerutu, dan tidak bermalas-malasan.

2. Kecakapan yang perlu ditingkatkan adalah:

1. pemahaman tentang sistem pendidikan yang diberlakukan pada lembaga pendidikan yang dipimpin, atuan-aturan yang berlaku;

2. membangun hubungan baik antar manusia. Karena ibu sudah lama berkecimpung dalam pengajaran, sedikit banyak ibu sudah tahu tentang masalah-masalah pendidikan. Pelajari saja peraturan-peraturan yang terkait.

Untuk membangun hubungan, banyak buku yang berkaitan dengannya. Diantaranya: Bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain. Membangun komunikasi yang efektif.

Dengan membaca buku-buku tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kecakapan ibu dalam membangun hubungan akan meningkat.

3. Jangan berpikir gagal. Berpikirlah sukses. Berpikir gagal akan mengarahkan kita pada kegagalan. Sebaliknya, berpikir suskses akan mengarahkan kita pada kesuksesan. Berpikirlah positif, berpikirlah hal-hal yang memberdayakan bukan yang melemahkan, berpikirlah yang unggul, berpikirlah yang hebat, berpikirlah entang masa depan yang luar biasa.

4. Pikiran kita akan mengarahkan pada ucapan dan tindakan kita. Tindakan kita akan membentuk kebiasaan kita. Kebiasaan kita akan membentuk karakter kita. Karakter kita yang akan membawa kita ke cita-cita kita.

Ingat! Setiap manusia adalah pemimpin. Jangan ragu, Anda bisa menjadi pemimpin yang hebat. Tingkatkan kecakapan kepemimpinan: orientasi pada tugas dan orientasi pada hubungan. Jangan berpikir gagal, berpikirlah sukses.

Anda adalah apa yang Anda pikirkan tentang diri Anda. Anda akan menjadi seperti yang selalu Anda pikirkan tentang diri Anda.

Sukses selalu, bu Erlina!

[ Kali ini DR Suharsono memberi kesematan buat Anda sekalian yang ingin curhat, ada personalan hidup yg susah diselesaikan terkait keluarga, karir, bisnis, keuangan dll.

Daftar pertanyaan bisa dihubungi Nomor what’s App 081364923457

Catatan: identitas bisa disembunyikan dan jawabannya dimuat di belarakyat.com

Terimakasih

Cc: DR SUHARSONO, MM, MPd]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *