Strategi Terbaik Hadapi Persaingan

Selamat pagi, pak Doktor Suharsono. Semoga bapak sehat dan bermanfaat selalu.

Nama saya Hendarto Wijaya, 45 tahun, tinggal di Sidoarjo Jawa Timur. Saya sudah berkeluarga, dengan 3 anak.

Bacaan Lainnya

Saya dan istri mebuka usaha pendidikan dan pelatihan di daerah Jawa Timur. Kami membuka kursus komputer, sekaligus jualan komputer dan HP. Kami juga buka kursus-kursus ketrampilan wanita berupa sangar-sanggar. Kami juga membuka sekolah-sekolah TK dan PAUD. Cabang-cabang sekolah kami tersebar didaerah Jawa Timur. Sudah cukup banyak dan memiliki karyawan lebih dari 50 0rang.

Akhir-akhir ini bisnis kami stagnan dan cenderung turun. Banyak lembaga-lembaga lain bermunculan dan menjadi pesaing kami. Beberapa orang terbaik kami pindah ke lembaga lain. Persaingan bisnis mulai mengancam kami. Rasa khawatir mulai menghantui kami.

Bagaimana strateginya menghadapi persaingan pak? Bapak kan juga punya bisnis dibidang pelatihan dan kursus.

Tampaknya kursus-kursus bapak masih tetap stabil. Bahkan bapak bikin lembaga pendidikan lain. Trik-trik apa yang harus saya lakukan supaya kami mampu bersaing?

Terima kasih atas jawaban bapak. Semoga jawaban bapak dapat menjadi obat bagi kami.

Salam hormat,

Hendarto Wijaya – Sidoarjo (08775*****)

Jawaban:

Pak Hendarto ini pengusaha tulen. Punya bisnis macam-macam. Besyukurnya juga, istri bapak juga pengusaha. Sudah klop. Pengusaha ketemu pengusaha. Anak-anak nantinya pasti ada yang warisi gen orang tuanya, menjadi pengusaha.

Persaingan ada dimana-mana. Di rumah, di sekolah, di perusahaan, di pemerintahan, dan juga di bisnis apa saja. Nampaknya persaingan merupakan bagian dari bisnis itu sendiri.

Strategi untuk menghadapi persaingan juga berbesda-beda, tergantug industrinya. Strategi menghadapi persaingan dalam bisnis makanan berbeda dengan strategi dalam bisnis alat berat. Setiap industri memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Cara-cara bersaingnya juga berbeda-beda.
Saya juga bergerak di bisnis yang pak Hendarto lakukan. Bisnis jasa pendidikan, pelatihan, dan kursus-kursus. Dalam bisnis ini perlu dibangun kepercayaan public.

Bisnis jasa ini tidak kelihatan secara kasat mata. Maka perlu diciptakan rasa percaya masyarakat terhadap jasa yang kita jual. Kalau masyarakat sudah percaya pada lembaga kita, mereka tidak akan kemana-mana. Ujung-ujungnya mereka akan ke lembaga kita bila memerlukan jasa pendidikan, pelatihan, dan kursus-kursus yang kita selenggarakan.

Ada beberapa strategi yang dapat kita lakukan dalam menghadapi persaingan pada umumya.

1. Penguatan tata kelola lembaga

Penguatan tata kelola lembaga meliputi akreditasi dan sertifikasi. Akreditasi kelembagaan mengacu pada sejauh mana lembaga kita sudah menerapkan standar-standar dalam pendidikan nasional.

Lembaga yang terakreditasi A pasti jauh lebih baik dari lembaga yang terakreditasi C atau bahkan belum terakreditasi. Ikuti dan penuhi standar yang ada.

Sertifikasi mengacu standar kecakapan SDM yang kita miliki. Apakah pengelolanya sudah memiliki sertifikat pengelola? Apakah instrukturnya sudah memiliki sertifikat instruktur? Apakah tenaga kependidikan yang lain juga sudah ber sertifikat? Bila belum, cari informasi dimana mereka dapat mengikuti uji kompetensi untuk kecakapan-kecakapan tersebut.

2. Penguatan SDM lembaga

SDM lembaga, yakni para instruktur, tenaga kependidikan, dan pengelola perlu secara periodic diberikan pelatihan. Pelatihan yang berkenaan dengan pekerjaannya.

Bagaimana mereka dapat bekerja lebih baik, lebih cepat, dan lebih produktif. Saat ini pelatihan penggunaan IT sangat penting. Latih mereka supaya melek IT. Pemanfaatn IT sudah merambah ke berbagai pekerjaan.

3. Penguatan Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Manajemen sistem informasi yan baik akan mempercepat pengambilan keputusan. Sistem informasi yang baik juga akan meningkatkan image lembaga. Penerapan teknologi informasi mendorong kecepatan masyarakat mengakses informasi dari lembaga. Dapat pula dikembangkan pendaftaran, pembayaran, dan proses belajar mengajar secara online. Jajagi untuk masuk ke e-commerce.

4. Penguatan Networking

Networking dilakukan untuk memperluas pasar. Networking juga untuk mengoptimalkan sumberdaya yang ada. Lakukan kerjasama dengan berbagai kalangan. Kerjasama dengan industri, kerjasama dengan lembaga kursus lain, dan kerjasama dengan sekolah-sekolah formal. Kerjasama akan memudahkan lembaga bergerak dengan lebih leluasa. Potensi-potensi akan muncul dari kerjasama.

Penguatan dalam empat bidang diatas akan membuat lembaga beroperasi secara baik. Kepercayaan masyarakat akan meningkat. Pasar akan meluas sehingga peserta didik akan semakin banyak.

Semoga bermanfaat.

 

[ Kali ini DR Suharsono memberi kesematan buat Anda sekalian yang ingin curhat, ada personalan hidup yg susah diselesaikan terkait keluarga, karir, bisnis, keuangan dll.

Daftar pertanyaan bisa dihubungi Nomor what’s App 081364923457

Catatan: identitas bisa disembunyikan dan jawabannya dimuat di belarakyat.com

Terimakasih

Cc: DR SUHARSONO, MM, MPd]

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *