JAKARTA – Luar biasa pencapaian penyebaran Islam di negara Inggris. Hasil sensus penduduk terbaru dari Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) dirilis hari ini Selasa (29/11/2022) perkembangan Islam di negara Ratu Elizabeth II menunjukkan tren yang sangat signifikan di Inggris dan Wales.
Dari data yang dilansir tersebut, baru kali ini pemeluk agama tradisional di Inggris dan Wales yaitu Kristen mengalami pengurangan angka hingga anjlok kurang dari 50%. Dan hal ini, pertama kalinya dalam sejarah terjadi di Inggris dan Wales.
Di mana hasil sensus itu telah mencatat, sisa 46,2 persen penduduk Inggris dan Wales atau setara 27,5 juta yang beragama Kristen. Di mana angka ini merupakan angka yang sangat menurun secarasignifikan dari 59,3 persen atau setara dengan 33,3 juta jiwa di tahun 2011.
Pada sensus yang dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2021 lalu itu menyebutkan, secara keseluruhan pemeluk sejumlah agama-agama tertentu di Inggris mengalami angka penurunan. Dan hanya agama Islam secara stabil terus mengalami peningkatan penganut secara singnifikan.
Masih data ONS, total penganut agama Islam Inggris dan Wales terus melonjak sebesar 2,7 juta orang atau setara dengan 4,9 persen populasi di tahun 2011 menjadi 3,9 juta orang atau setara 6,5 persen populasi.
Luar biasanya lagi, jumlah perkembangan umat Islam itu lebih banyak berpusat pertumbuhannya di kota-kota. Angka itu masih didominasi dari kaum atau etnis imigran yang kini hidup pada generasi kedua atau bahkan ketiga.
Pencapaian luar biasa ini sedikit menorehkan data bahwa tercatat dalam secara bahwa pemeluk Kristianni tak lagi mayoritas yang setara 50 persen di Inggris dan Wales. Itu artinya, secara resmi agama Kristen bukan lagi mayoritas kedua di dua wilayah tersebut; Inggris dan Wales.
Ada beberapa penyebab turunnya angka penganut agama Kristiani di Inggris dan Wales yakni, banyak warga di dua wilayah itu tidak ingin memiliki agama atau ogah beragama. Angkanya cukup signifikan warga yang ogah beragama sebesar 37,2 persen atau setara dengan 22.2 juta jiwa dari warga Inggris dan Wales. Kini, warga yang tak ingin beragama melonjak dari angka 25,2 persen atau 14,1 juta jiwa penduduk di tahun 2011.
“Ada pola usia yang berbeda, tingkat kematian, tingkat kesuburan dan migrasi. Di mana perubahan ini bisa terjadi disebabkan perbedaan masing-masing orang memberikan jawaban,” tulis laporan ONS yang menyebutkan banyak faktor komunitas berbeda menentukan tren itu terjadi.
Beberapa waktu lalu, studi pemerintah Inggris telah mengungkapkan populasi penganut Islam di Inggris telah menembus angka tiga juta orang untuk pertama kalinya. Mengutip berbagai sumber, ini terjadi pada 2019-2020 atau dalam masa pemerintahan Ratu Elizabeth II.
Jejak pengaruh Islam di Inggris sendiri sebenarnya membentang sejak abad pertengahan lalu. Ratu Elizabeth II ini, pernah begitu mengandalkan negara Islam untuk mendukung ekonomi serta kekuatan bersenjatanya.
Sementara itu, Professor Linda Woodhead pada pidato tahunannya di media antariman di Inggris, Religion Media Centre di bulan September 2022 lalu telah memprediksi bahwa agama Islam bakal terus menunjukkan pertumbuhan singifikan yang kuat di Inggris.
Berbeda dengan sensus ONS ini, Prof Woodhead menghitung populasi penduduk beragama Islam di Inggris bisa mencapai 8 persen untuk saat ini. Prof Woodhead ini punya keyakinan, Islam menjadi pemain signifikan di Inggris di masa akan mendatang.
Di tahun 1970 lalu, kata Prof Woodhead penganut umat Nabi Muhammad SAW di Inggris belum terlihat. Berlahan tapi pasti, generasi pertama membangun infrastruktur umat Islami dengan membangun masjid, membangun rumah potong halal dan sekolah buat anak-anak mereka.
Setelah itu, generasi kedua umat Islam di Inggris berlanjut mendirikan organisasi masyarakat madani yang disertai dengan membangun lembaga amal kemanusiaan. Dan saat ini, umat Islam di Inggris semakin besar dan makin percaya diri karena banyaknya pejabat publik serta politikus berama Islam.
Lebih lanjut, Prof Woodhead menjelaskan, anak muda beragama Islam secara signifikan menlanjutkan pada pendidikan tinggi dengan membaur bersama sejumlah etnis untuk menciptakan kultur Islami sesuai budaya dan khas Inggris dengan kuliner Islam Inggris, fesyen Islam Inggris serta budaya yang populer.
“Dan hasil dari budaya Islam Inggris sudah mulai dilirik karena sangat keren secara global dan itu mulai diperhatikan,” ungkap Prof Woodhead.
Untuk itu, Prof Woodhead menyakini, hanya komunitas agama Islam Inggris yang bisa memenuhi semua syarat agar terus maju dan bertumbuh ke depannya secara dari segi institusi, keimanan dan komunitas.
“(Dan satu lagi) Agama Islam ini bakal menjadi bagian paling vital dari umat beragama di negara ini, dan itu potensi yang sangat menakutkan kepada mereka yang tidak mengenal Islam,” terang Prof Woodhead.