Nasib Rakyat, Negara, dan Ketidakpastian Akibat Hantu Corona

Oleh: Syahrul E Dasopang, The Indonesian Reform Institute

Hantu corona menyebabkan satu hal yang jauh lebih menakutkan daripada akibat penyakit corona itu, yaitu ketidakpastian. Ketidakpastian kapan berakhirnya wabah, ketidakpastian situasi macam apa sesudah wabah ini berakhir?

Kemiskinan dan kematian yang diakibatkan secara langsung oleh wabah corona ini, belum terlalu menakutkan dibandingkan dengan ketidakpastian masa depan yang ditanggung oleh rakyat.

Saat ini negara yang dilakonkan langsung oleh pemda dan pemerintah pusat, memilih mengambil langkah instan dengan mendistribusikan bahan makanan pokok yang fungsinya sekedar menunjang saja, tetapi sebenarnya tidak cukup memadai untuk memenuhi standard makan 3 kali sehari per keluarga. Selain itu, pendistribusiannya pun terlihat tidak efesien dan efektif.

Banyak kasus salah sasaran dan berujung mubazzir. Mengherankan juga, mengapa harus ditempuh cara distribusi tradisional sehingga membuka peluang untuk penyelewengan dan penyelundupan. Di sisi lain, bukan tidak mungkin dengan gencarnya distribusi beras di tengah masa panen saat ini, pada 5 bulan akan datang, cadangan beras akan langka dan harga akan membubung tinggi. Sebab seringkali terjadi di lapangan, akibat ramai-ramainya orang bergiat membagi-bagi beras, satu keluarga bisa mendapatkan 5 paket dari lima penyalur berbeda. Sedangkan keluarga yang lain yang tidak kurang punya akses, satu paket pun tidak diterimanya. Belum lagi masalah orang yang mengambil keuntungan bisnis di tengah hiruk-pikuk distribusi paket-paket sembako ini.

Walhasil, selain ketidakpastian kapan berakhirnya wabah corona, muncul lagi ketidakpastian ke depan tentang bisa-bisa terjadinya kelangkaan pangan akibat penyelewengan distribusi dan tidak berfungsinya mekanisme pasar yang fair dan terjamin dalam mengalirkan kebutuhan pokok kepada konsumen. Sudah jelas banyak terjadi korupsi dan penyelewengan dalam situasi tidak normal saat ini.

~ Syahrul E Dasopang, The Indonesian Reform Institute

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.