JAKARTA – Anggota DPR RI Hermanto berpendapat, target investasi yang dicanangkan Pemerintah pada tahun 2025 dapat saja tercapai sepanjang serius dalam pengelolaannya.
“Pemerintah mesti mengelola sebaik mungkin faktor pendukungnya yaitu infrastruktur, regulasi, kepastian hukum, keamanan dan pelayanan publik,” ujar Hermanto saat diminta wartawan menanggapi kebijakan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menargetkan realisasi investasi pada 2025 bisa mencapai Rp1.900—Rp2.000 triliun atau naik sekitar 16 persen dari target 2024.
“Yang terpenting Pemerintah harus memastikan bahwa nilai investasi yang besar itu berdampak pada masyarakat ekonomi menengah kebawah dalam upaya menekan gini ratio untuk memperkecil ketimpangan sosial ekonomi guna mengurangi angka kemiskinan,” tambah legislator dari FPKS DPR RI ini.
Investasi yang besar, lanjut Hermanto, harapannya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Hanya saja Pemerintah perlu bekerja keras menciptakan efisiensi dan efektifitas sehingga investasi tepat sasaran disertai pengendalian faktor lingkungan investasi yang kondusif,” papar legislator dari Dapil Sumbar I ini.
Selain itu, katanya, penting bagi Pemerintah mengupayakan bagaimana agar investasi itu dapat menciptakan efek eksternalitas.
“Efek eksternalitas yaitu mendorong unit-unit terbentuknya pusat ekonomi baru baik skala besar maupun skala kecil untuk menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja domestik guna mengurangi angka pengangguran,” ucap Hermanto.
Disamping target investasi 2025, wartawan juga meminta tanggapan atas adanya wacana bahwa Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
“Target pertumbuhan ekonomi 8 persen terlalu optimis. Bisa dicapai asal Pemerintah bekerja secara serius dan dikelola dengan baik serta prudent,” pungkas Hermanto.