Dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini, Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Ida Fauziyah menjelaskan bahwa program PEN yang menyasar sektor ketenagakerjaan telah melibatkan total 32.421.400 orang.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah juga memaparkan berbagai program yang dijalankan Kemnaker dalam menangani dampak COVID-19 menuai hasil positif. Setidaknya ada 10 program Kemnaker yang dijalankan untuk memulihkan sektor ketenagakerjaan akibat COVID-19.
Di mana 10 program tersebut antara lain pelatihan vokasi dengan metode blended training yang melibatkan 121.049 orang, pemagangan di industri (19.475), pelatihan peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja (11.346), sertifikasi kompetensi (749.307), penempatan tenaga kerja dalam negeri (836.181), penempatan tenaga kerja di luar negeri (112.700), pelatihan wirausaha baru (212.260), inkubasi bisnis (4.080), padat karya (106.014), dan gerakan pekerja sehat (24.000).
Berbagai program tersebut diturunkan juga dalam bentuk bantuan subsidi gaji/upah bagi pekerja/buruh (BSU) sebanyak 12.265.437 orang, Kartu Prakerja (5.509.055), bantuan produktif usaha mikro (12 juta), dan padat karya Kementerian/Lembaga (2.6464.948).
Dengan demikian, lanjut Ida, upaya pemerintah dalam memitigasi dampak pandemi COVID-19 di sektor ketenagakerjaan, baik dari program yang ada di Kemnaker maupun dukungan PEN telah menyasar pada 34.617.852 orang.
“Capaian ini sudah melebihi penduduk usia kerja terdampak COVID-19 yang disurvei oleh BPS mencapai 29,12 juta orang,” jelas Ida Fauziyah dalam Raker Gabungan dengan agenda “Pokok Bahasan Penjelasan tentang Evaluasi Penanggulangan COVID-19 Selama Satu Tahun Terakhir” yang juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin; Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo; Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Penny K Lukito; Direktur Utama PT. Biofarma, Honesty Basyir serta dipimpin oleh Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene. (RH)