MAROS – Alumni Pesantren Darul Istiqamah resmi terbentuk. Adalah Ikatan Alumni Pesantren Darul Istiqamah atau disingkat IKA DI nama organiasi tersebut.
Untuk memantapkan eksistensi IKA DI maka dibentuk Tim 7 untuk memilih Ketua Umum, Sekjen, Bendahara Umum (KSB) sebagai Pimpinan Nasional Presidium IKA DI. Tim 7 yang dipimpin oleh seseorang yang disebut Koordinator Tim 7 IKA DI.
Sesuai keputusan Komisi Pemilihan Umum Darul Istiqamah (KPU DI), sudah terpilih tujuh orang alumni sebagai Tim 7 IKA DI. Yakni Baharuddin Hafid (Koordinator), Ustadz Hasannah Lawang (Sekretaris Jenderal), Surahman Amin (Bendahara Umum), Ruslan Dahlan (Anggota), Abdul Aziz Saleh (Anggota), Ustadz Akib Junaid (Anggota) dan Muslim Bakri (Anggota).
“Berharap bahwa wadah alumni yang terbentuk ini sebagai media menjalin silaturrahim antar sesama alumni DI, baik alumni yang berasal dari pusat maupun cabang-cabang di seluruh Indonesia,” kata Koordinator Presidium IKA DI sekaligus Ketua Tim 7 Baharuddin Hafid pada wartawan, Maros, Kamis (17/11/2022).
Baharuddin menjelaskan, waktu dekat ini Tim 7 akan melakukan rapat pasca keluarnya keputusan KPU DI yang menetapkan struktur Pimpinan Presidium IKA DI untuk melakukan konsolidasi di internal organisasi cepat selesai.
Baharuddin mengungkapkan, waktu dekat ini pihaknya juga berencana mengangkat staf agar hasil keputusan Presidium IKA DI bisa dirangkum dan segera disampaikan kepada alumni yang tersebar di seantero jagat raya. Ia yakin, IKA DI bisa menjadi lembaga yang tak hanya bisa berkontribusi besar buat umat tapi juga buat para alumni.
“Harapan lanjutannya IKA DI dijadikan sebagai paguyuban plus. Artinya, sebagai organisasi untuk membantu para alumni dalam menyalurkan potensinya masing-masing pada lembaga yang ada, baik pada kelembagaan politik, birokrasi, akademik, usaha ataupun yang lainnya,” terangnya.
Anggota Pimpinan Presidium DPP IKA DI Abdul Aziz Saleh menyampaikan, di tahun pertama IKA DI pihaknya fokus pada penguatan kelembagaan di internal organisasi. Di tahun pertama, DPP IKA DI segera menyusun blue print organisasi.
“Konsolidasi internal dulu, penguatan kelembagaan, setelah itu buat blue print lembaga. Qua Vadis. Pertanyaan selanjutnya buat kita para alumni, apakah lembaga ini hadir karena dibutuhkan atau sekedar wadah silaturahim para alumni semata?” tanya Abdul Azis Saleh yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Sementara itu, Bendaraha Pimpinan Presidium DPP IKA DI Surahman Amin menyampaikan banyak pekerjaan rumah yang harus diemban oleh para alumni Pesantren Darul Istiqamah ke depan. Mengingat, lanjut Surahman yang berprofesi sebagai dosen ASN ini, alumni DI banyak menempati jabatan strategis di negeri ini.
“Dari data kita, sejak berdirinya pesantren ini di tahun 1965 sudah banyak alumni yang sukses. Dan, sangat disayangkan jika kita tidak menghimpun potensi tersebut ke dalam satu wadah. Sebenarnya, membentuk ikatan alumni semacam ini sudah terlambat jika dilihat dari masa berdirinya pesantren, tapi tidak apa-apa. Dari situ kita harus lari kencang mengejar ketertinggalan yang ada,” jelas Surahman bersemangat.
Sebagai informai, Pesantren Darul Istiqamah adalah Lembaga Pendidikan Islam yang berpusat di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pesantren Darul Istiqamah didirikan oleh KH Ahmad Marzuki Hasan di tahun 1970 lalu, tak lama usai keluar dari hutan untuk menyampaikan dakwah pada umat.
Selanjutnya, kepemimpinan KH Ahmad Marzuki dilanjutkan oleh sang putra KH Arif Marzuki. Di usia 52 tahun ini, pesantren tersebut semakin berkembang berkembang hingga memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, alumni Pesantren Darul Istiqamah tersebar tinggal di seluruh Indonesia termasuk ada beberapa alumni yang tinggal di luar negeri.