Assalamu alaikum wr wb.
Hari ini, hasil swab saya dinyatakan positif setelah menjalani perawan isolasi di RS Sayang Rakyat Makassar.
Di luar dugaan, selama ini saya sudah jarang ke Makassar karena hanya bekerja Work Fron Home atau WFH baik kuliah kampus maupun koordinasi teman-teman di Graha Pena, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Tapi, pada Jumat — dua hari jelang lebaran Idul Fitri — saya menerima chat dari rekan bos yang saya tidak perlu sebut namanya untuk buka puasa di kawasan Perumahan DosenP(erumdos Tamalanrea).
Saya bertemu rekan-rekan pimpinan media di sana. Meja hanya terbatas, 2 ditempati 4 orang setiap meja. Saya banyak diskusi dan akhirnya pamit kembali ke rumah masing-masing.
Saya tancap gas segera menuju Pangkep. Sesampai di rumah sekitar pukul 22.00, saya cuma ganti pakaian dan membersihkan diri, tetapi kepala saya mulai sakit. Saya tanya istri saya “sakit kepalaku”..
Keesokan harinya, saya langsung mandi. Usai mandi, badan saya mulai panas. Saya pikir, ini demam biasa karena dua pekan saya begadang mengisi d4 dan d5 deskripsi diri utk serdos saya. Saya menyopiri istri saya membawa sembako ke keluarga dan kerabat. Tapi, saya pulang cepat krn badan saya makin panas.
Hari Selasa, saya ke dokter praktik karena baru buka pasca lebaran. Saya cek darah dinyatakan kecapean. Saya pikir ini gejala tyfus. Malam terus saya lalui dan minum obat penurun panas, tapi tidak ada kemajuan.
Jumat lalu saya berinisiatif ke rumah sakit untuk rapid test, hasilnya negatif. Karena demam saya tidak menurun, saya langsung ke UGD RS Pangkep pada Minggu. Saya ambil darah kembali dan hasil rapid dinyatakan reaktif. Hasil foto torax juga ada kesan pneumenia. Saya ditelpon Dirketur Rumah Sakit diskusi dan menyarankan saya isolasi perawatan. Dirujukalah saya ke RS Sayang Rakyat.
Kini saya sudah lima hari berjuang melawan virus ini. Sekalian saya ingin sampaikan kepada keluarga dan rekan sejawat saya yang pernah kontak pada Jumat dan Sabtu itu, sebisa mungkin pergi cek darah ke rumah sakot terdekat, karena hal seperti bisa saja menyerang siapa pun.
Sejak dua hari lalu, banyak teman-teman mengontek saya dan memberi support. Bahwa insya Allah saya akan mampu melewati semua ini dengan semangat dan tentunya perbanyak makanan bergizi agar imun saya tidak drop. Ya juga saya tak henti-hentinya untuk berdoa kepada Allah, karena semua ini terjadi atas kehendakNya…
saya berharap doa dan rekan2 saya untuk membantu doa agar bisa kembali dengans elamat…. aminnn
RS. Sayang Rakyat, 02 Juni 2020.
Silahuddin Genda, Wartawan Senior, sepertidikutip dari akun Facebooknya