PAPUA – Ketua Kepala Suku Papua Aipia Wibdowen Yaiak angkat suara terkait seorang Anggota DPR Fraksi yang dari PAN dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) atas dugaan pelecehan seksual. Di mana kasus itu sedang ditangani Fraksi PAN DPR RI.
Hanya saja, Aipia keberatan dengan kasus tersebut. Mengingat menyeret nama ‘anak’ mereka yang disebut-sebut adalah Mesakh Mirin Dapil asal Papua.
“Kami atas nama kepala suku, datang sama bapak untuk memohon bantuan menjaga dan lindungi anak kami pemimpin Papua Mesakh mirin, sedang dalam menghadapi masalah. Dan masalah ini kami menilai ada kepentingan politik sesama fraksi PAN di Jakarta, kami masyarakat Papua mendukung partai pan dengan jumlah suara sudah ampir 1 juta pemilih, memimilih PAN, sehingga partai amanat Nasional tidak boleh kriminalasi terhadap anak kami,” tegas Aipia.
Kasus yang didelikan kepada Mesakh Mirin Pasal 76E tentang Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dinilai Aipia tak ada bukti. Terus siapa yang mainkan kasus ini?
Berikut Surat Cinta Ketua Kepala Suku Papua ke Fraksi PAN ditujukan kepada Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Daulay:
Syallom bapak tokoh orang Papua, kami atas nama kepala suku yali, suku Una suku kimyal, suku momuna, ngalik dan suku meek , datang sama bapak untuk memohon bantuan menjaga dan lindungi anak kami pemimpin Papua Mesakh mirin, sedang dalam menghadapi masalah dan masalah ini kami menilai ada kepentingan politik sesama fraksi partai amanat Nasional di Jakarta, kami masyarakat Papua mendukung partai pan dengan jumlah suara sdh ampir 1 juta pemilih.mimilih pan, sehingga partai amanat Nasional tidak boleh kriminalasi terhadap anak kami, dengan tegas kami minta segera hentikan cara, yang tidak bagus tolong lindungi anak kami pemimpin masa depan Papua, kami atas nama semua di Yahukimo Papua, sekian dan terima bapak Natalius Pigai, Tuhan Jesus memperkati
KETUA KEPALA SUKU Ketua Kepala Suku Papua Aipia Wibdowen Yaia
TTD
AlPIA WIBDOMEN YAlAK
1. Ketua Pan Pusat
2. Ketua DPR Pusat
3. Ketua Fraksi Pan Pusat
