Mau Rezeki Melimpah? Berbaktilah pada Kedua Orang Tua!

Di berbagai budaya di dunia, orang tua diperlakukan dengan sangat hormat. Orang-orang Tiongkok menghormati dan memperlakukan orang tua mereka dengan sangat baik. Patut ditiru.

Orang-orang kaya dan sukses di Tiongkok sangat memperhatikan kesejahteraan orang tua mereka. Mereka mengajaknya makan di restoran, jalan-jalan di mall, dan berwisata di tempat-tempat yang menarik.

Bacaan Lainnya

Seringkali kita melihat orang-orang yang sudah tua dengan kursi roda diajak jalan-jalan berwisata oleh anak-anaknya yang sudah sukses. Di rumah-rumah, mereka memajang foto-foto leluhur mereka yang sudah meninggal dan memanjatkan doa serta membakar dupa. Itulah cara orang-orang sukses di Tiongkok memperlakukan orang tua mereka.

Sejak saya meninggalkan kedua orangtua di Solo dan merantau ke Jakarta tahun 1972. Saya termasuk orang yang tidak merepotkan orang tua. Saya bekerja dan membangun usaha di Jakarta dan berkat doa mereka, usaha saya berkembang sangat cepat.

Saya diberi rezeki berlimpah dan dalam kelimpahan tersebut saya selalu ingat orang tua di kampung. Mereka nyaman tinggal di kampung karena itulah dunia mereka. Dan saya memahaminya.

Setiap bulan, orang tua menerima transferan ke rekening mereka seperti gaji. Cukup dan berlebih untuk kehidupan mereka. Karena ayah suka bertanam, saya membelikan sebidang tanah untuk ditanami pohon-pohon buah dan mendirikan sebuah rumah untuk mereka.

Kalau saya pulang kampung, saya sering ajak mereka jalan-jalan naik mobil bagus dan berkeliling ke tempat-tempat yang dulunya sering mereka kunjungi sambil cerita-cerita kehidupan mereka waktu masih muda. Saya belikan apapun yang menjadi kesukaan mereka. Saat-saat seperti ini akan sangat membahagiakan mereka.

Istri juga sangat menghormati orang tua saya, dan sebaliknya sayapun menghormati orang tua istri. Bagi kami, doa orang tualah yang selama ini membuat kami sukses membangun usaha sehingga kami memiliki rejeki yang berlimpah.

Kami berusaha memenuhi keinginan-keinginan mereka walaupun keinginan tersebut pada mulanya memberatkan kami. Kami mencoba membuat mereka bahagia, dengan perhatian, waktu, dan tentu saja materi yang kami miliki.

Kami pernah mengajak ibu mertua pergi umroh dalam kondisinya yang sedang sakit tidak dapat berjalan. Ibu pakai kursi roda dan kami mendorongnya dengan tangan kami sendiri untuk melakukan melakukan perjalanan jauh dan rukun-rukun ibadah umroh yang dipersyaratkan.

Kami megikuti syariat agama yang kami yakini dan hal ini menambah kebahagiaan kami. Kami punya tuntunan hadist Rasulullah saw, yang artinya: “Ridho Allah tergantung ridho orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua.” (HR. Tirmidzi).

Kami menginginkan ridho orang tua dan kami sangat menghindari kemarahan dan kemurkaan orang tua. Semua yang kami lakukan terhadap orang tua karena kami menginginkan ridhonya.

Usaha kamipun di bidang pendidikan semakin besar dan menggurita. Apapun yang kami lakukan menjadi usaha yang berkembang. Kami mebuka kursus Bahasa Inggris BBC. Kami membuka sekolah dan perguruan tinggi. Tidak hanya satu tapi banyak.

Semuanya berkembang bagus dan memberikan hasil. Kami juga meniru bagaimana orang-orang sukses China memperlakukan orang tua dan leluhur mereka.

Orang-orang China pasti juga memiliki keyakinan bahwa penghormatan yang tinggi terhadap orang tua akan membawa kesejahteraan dan kebahagiaan bagi anak-anaknya. Dalam film-film China, kita dapat melihat bagaimana orang-orang China membela orang tua mereka. Nyawapun mereka korbankan demi orang tua mereka. Orang-orang sukses China sangat sibuk dengan usaha mereka, tetapi mereka menyempatkan waktu untuk membahagiakan orang tua mereka.

Tomi Winata, seorang pengusaha besar di Indonesia, pernah memberikan nasihat: “Perlakukan orang tuamu seperti raja agar kamu memiliki rezeki seperti raja. Kalau kamu memperlakukan orang tuamu seperti pembantu, kamupun akan memiliki rejeki seperti pembantu.”

Inilah sebabnya orang-orang kaya China memperlakukan orang tua mereka seperti raja. Sehingga rejeki yang datang kepada atas pemberian Allah SWA seperti rejeki raja. Maka berbakatilah pada kedua orangtua.

Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizkinya, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi.” (HR. Ahmad) []

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *