PADANG – Anggota DPR RI Dapil Sumbar I Hermanto mengungkapkan, pemangkasan anggaran mengakibatkan 60 persen lahan yang dikelola lembaga penelitian pemerintah pusat di Sumatera Barat menganggur. Temuan ini diperoleh saat mengunjungi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di Sukarami, Kabupaten Solok. Kunjungan tersebut dalam rangka menjemput aspirasi para peneliti di lembaga tersebut.
“Enampuluh persen dari sekitar 300 hektar lahan yang dikelola lembaga penelitian menganggur karena tidak ada anggaran untuk memberi upah tenaga harian lepas”, ucap Hermanto.
Bukan hanya itu. Pemotongan anggaran juga berakibat penyediaan benih oleh lembaga penelitian juga jauh berkurang. “Semula, tahun ini BPTP merencanakan untuk memproduksi benih padi sebanyak 40 ton. Tapi karena pemangkasan anggaran, berkurang jadi 6 ton saja”, papar legislator dari FPKS ini.
Demikian juga dengan cabai. “Semula akan diproduksi 40 kg benih cabai. Tetapi kemudian direvisi menjadi 1 kg saja”, katanya.
Menurutnya, kondisi ini sungguh memprihatinkan. “Ketahanan pangan kita jadi lemah. Kondisi ini bisa dijadikan alasan oleh pemerintah untuk memasukan barang impor”, tuturnya.
Lebih jauh Hermanto mendesak Pemerintah agar memindahkan anggaran dari alokasi lain untuk mengefektifkan kerja para peneliti dibawah lingkup kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman (Balitbangtan) Kementerian Pertanian. “Pindahkan anggaran dari alokasi lain ke Balitbangtan untuk menghindari terjadinya pengangguran lahan dan tenaga peneliti guna mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan,” pungkasnya. (joko)