Kabupaten Bogor–Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nida El-Adabi mendesak Ronal Sinaga, atau yang dikenal sebagai Broron, untuk segera meminta maaf atas dugaan pencemaran nama baik kampus. Mereka juga meminta agar kasus ini diproses secara hukum guna menjaga nama baik institusi pendidikan tersebut.
Dugaan pencemaran nama baik ini muncul setelah Broron mengunggah nama kampus STAI Nida El-Adabi di akun Instagram pribadinya. Unggahan tersebut berkaitan dengan klarifikasinya terhadap pihak SMK Nida El-Adabi mengenai dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang melibatkan oknum alumni SMK Nida El-Adabi. Namun, mahasiswa menilai tindakan Broron telah mencoreng nama baik kampus STAI Nida El-Adabi, meskipun permasalahan yang dibahasnya terkait dengan SMK Nida El-Adabi.
“Kami merasa nama kampus telah tercoreng akibat unggahan Broron. Oleh karena itu, kami meminta yang bersangkutan untuk segera meminta maaf secara terbuka,” ujar Muhammad Firdaus dalam konferensi pers pada Sabtu (15/03/2025).
Firdaus juga meminta Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Nida El-Adabi untuk mengambil sikap tegas atas dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Broron.
Senada dengan Firdaus, mahasiswa lainnya, Maftuh, menegaskan bahwa mahasiswa STAI Nida El-Adabi adalah kaum intelektual, agen perubahan, dan aktivis yang menjunjung tinggi etika dalam menyuarakan pendapat.
“Broron jangan merasa dia banyak yang backing sehingga seenak-enaknya mencemarkan nama baik kampus tercinta kami, dan jangan merasa hanya dia doang yang seorang aktivis. Kami semua di sini juga adalah mahasiswa yang kritis dan peduli terhadap perubahan. Oleh karena itu, kami mendesak agar Broron segera meminta maaf secara terbuka kepada seluruh mahasiswa dan keluarga besar alumni STAI Nida El-Adabi,” tegas Maftuh.
Kasus ini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan mahasiswa STAI Nida El-Adabi. Mereka berharap Broron segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf agar permasalahan ini tidak berlarut-larut.