Aktif di Kegiatan Kampus Bukan Halangan Jadi Lulusan Terbaik UICI, Ini Kisah Annisa Maharani

JAKARTA – Annisa Maharani, mahasiswi asal Tomohon, Sulawesi Utara, mencatatkan namanya sebagai lulusan terbaik Program Studi Bisnis Digital Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,89.

Annisa memilih UICI karena sistem perkuliahan digital yang memungkinkan dirinya untuk belajar dari mana saja tanpa terikat lokasi.

“Aku tahu UICI dari pamanku yang anggota KAHMI. Beliau memberi tahu bahwa ada universitas yang bisa diakses secara daring, fleksibel, dan tidak mengganggu aktivitas lain. Ini sangat membantuku karena aku tinggal jauh dari Jakarta,” ungkap Annisa usai Wisuda.

Saat diumumkan sebagai lulusan terbaik, Annisa mengaku terkejut. Menurutnya, banyak mahasiswa lain yang juga berprestasi dan aktif di berbagai kegiatan.

“Jujur, aku kaget karena merasa banyak teman-teman yang lebih pintar dan aktif. Tapi ini juga jadi bukti bahwa usaha dan kerja keras selama ini membuahkan hasil,” katanya.

Dengan IPK 3,89, Annisa menyatakan bahwa mempertahankan nilai bukanlah perkara mudah. Ia harus pandai mengatur waktu antara belajar, mengerjakan tugas, serta mengikuti kegiatan kampus.

“Untuk mencapai dan mempertahankan IPK tinggi butuh usaha ekstra. Manajemen waktu sangat penting, apalagi UICI memiliki banyak kegiatan akademik dan non-akademik yang menarik untuk diikuti.”

Selain berprestasi secara akademik, Annisa juga aktif dalam berbagai kegiatan kampus sejak semester pertama. Ia terlibat dalam berbagai kepanitiaan, termasuk acara Digication.

“Dari awal kuliah, aku selalu aktif di kepanitiaan. Dalam satu tahun pertama, kami mahasiswa angkatan pertama harus bergantian menjadi panitia, mulai dari sekretaris, ketua, hingga anggota divisi lainnya. Ini sangat membantu dalam mengasah kemampuan organisasi dan kepemimpinan,” jelasnya.

Namun, memasuki semester akhir, ia mulai mengurangi aktivitas non-akademik untuk lebih fokus pada tugas akhir dan skripsi. “Membagi waktu antara akademik dan kegiatan organisasi memang menantang. Tapi aku sadar, akademik tetap prioritas utama.”

Dalam menjalani perkuliahan, Annisa selalu mengingat pengorbanan keluarganya. “Motivasi terbesar aku adalah orang tua. Meski mereka sudah tiada, aku ingin membanggakan om dan tante yang sudah seperti orang tua sendiri bagiku. Aku selalu berusaha menjalani kuliah dengan serius dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada,” ungkapnya dengan penuh haru.

Menjadi lulusan terbaik bukan sekadar pencapaian akademik, tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat mengelola waktu, komitmen, dan motivasi dalam belajar.

Annisa berpesan kepada mahasiswa lain untuk tetap semangat dalam menjalani pendidikan, terlepas dari kesibukan di luar akademik.

“Apapun yang terjadi, ingatlah bahwa kalian adalah mahasiswa. Jangan pernah lupa mengutamakan akademik. Mau sibuk bermain, bekerja, atau berorganisasi, tetap prioritaskan belajar. Dengan kerja keras dan doa, insya Allah hasilnya akan memuaskan,” tutupnya.

Keberhasilan Annisa Maharani menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Dengan semangat pantang menyerah dan disiplin yang tinggi, kesuksesan pun bisa diraih.

Diketahui, Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) menyelenggarakan acara puncak Dies Natalis ke-4 dan Wisuda Perdana di Auditorium Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta, pada Senin (24/02/2025).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *