Pernah dilakukan survei terhadap ratusan orang-orang kaya dan sukses di Amerika. Dalam survei itu diajukan pertanyaan faktor apa saja yang membuat mereka sukses?
Setelah seluruh jawaban dikumpulkan, maka urutan pertanyaan menjadi faktor yang membuat mereka sukses adalah: 1. Jujur; 2. Disiplin; 3. Bekerja di atas rata-rata orang; dan 4. Memiliki pasangan yang mendukung.
Faktor-faktor lain berada diurutan selanjutnya. Kejujuran ternyata berada di urutan pertama dan merupakan faktor utama penunjang sukses, walaupun faktor-faktor lain juga penting. Kenapa fator kejujuran penting? Itu karena sifat jujur akan berdampak pada faktor – faktor lainnya.
Sifat jujur inilah yang juga dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sehingga sebelum kenabiannya beliau diberikan gelar Al Amin – yang dapat dipercaya. Sifat jujur membawanya mendapat kepercayaan membawa misi dagang para pengusaha Arab ke negeri lain di luar Arab.
Kejujurannya juga telah membuat seorang janda pengusaha kaya raya jatuh hati kepadanya, yang kemudian menjadi istrinya. Jujur berarti sikap lurus hati, menyatakan yang sebenarnya, tidak berbohong, dan berkata sesuai fakta.
Dampak dari sifat jujur ini menjadikan ketenangan jiwa dan kepercayaan publik. Orang yang jujur tidak gelisah karena dia tidak menyembunyikan sesuatu. Orang-orang yang jujur, kalau berniat melakukannya sesuai niatnya. Kalau bicara sesuai fakta, tidak berbohong. Kalau bertindak sesuai norma aturan, tidak melenceng. Kalau janji selalu ditepati, tidak ingkar.
Dalam bisnis, seseorang yang memiliki sifat jujur akan banyak disukai dan dipercaya banyak pihak. Seseorang yang dapat dipercaya akan lebih mudah mendapatkan relasi dan partner berbisnis.
Di awal-awal saya memulai bisnis, saya sangat mempercayai bahwa kejujuran akan membawa seseorang ke arah kebaikan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Orang tua berpesan untuk selalu jujur dalam berbisnis. Saya pegang kata-kata orang tua dan saya terapkan dalam kehidupan berumah tangga maupun dalam bisnis.
Nabi Muhammad SAW, orang yang bergelar Al Amin – yang dapat dipercaya, bersabda: “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat disisi Allah sebagai orang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan pada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang suka berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka dia akan dicatat disisi Allah sebagai pendusta.” (HR Muslim no. 2607).
Pada saat membangun bisnis, saya tidak memiliki modal besar. Ada sedikit modal, pinjaman dari bank di mana saya mengajar. Saya bukan berasal dari keluarga kaya sehingga saya tidak ada bantuan modal untuk usaha. Dengan tekad yang kuat, bermodalkan kejujuran dan kerja keras, saya membuka kursus Bahasa Inggris BBC.
Pada lima tahun pertama, perkembangan kursus yang saya buka masih sangat terbatas. Pada lima tahun berikutnya, lembaga kursus BBC mengalami perkembangan yang sangat cepat. Seorang banker yang pernah saya ajar dan sudah lima tahun tidak bertemu, menelpon saya dan menawari untuk membuka kursus di rumah besar yang baru dia beli.
Rumah itu terletak di daerah Blok M, Kebayoran Baru. Dulunya, dipakai oleh sebuah kursus besar selama puluhan tahun. Saya membuat proposal, dan singkatnya dia setuju. Saya memulai kursus Bahasa Inggris BBC di daerah Blok M, Kebayoran Baru.
Karena rumahnya besar, daerahnya bagus, BBC cepat berkembang maju dan menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Benar, kata orang tua. “Berlakulah jujur. Jujur akan membawa kebaikan, kesejahteraan, dan kebahagiaan.”
Partner saya nampaknya senang berbisnis dengan saya. Dia membeli sebuah ruko di Jl. Kramat Raya dan saya diminta untuk membuka BBC di sana. Sayapun membuka cabang BBC tanpa modal banyak karena fasilitas tempat sudah disediakan.
Ternyata partner saya ini suka berinvestasi. Dia suka membeli rumah atau ruko didaerah-daerah strategis. Dari pada hanya disewakan, dia mencari partner bisnis supaya rumah dan rukonya memberikan nilai tambah yang lebih. Dia juga membeli ruko didaerah Tebet dan Jl. Raya Kalimalang dan semuanya diserahkan pada saya untuk dikelola dan dibuka kursus Bahasa Inggris BBC.
Selain membeli tempat-tempat strategis, diapun membangun rumah besar di Blok M menjadi gedung tiga lantai yang kemudian saya gunakan untuk Kampus ABA Pertiwi yang sekarang sudah menjadi STBA Pertiwi.
Kejujuran yang saya lakukan telah menghasilkan kepercayaan dalam berbisnis. Keterbatasan dalam permodalan yang saya hadapi ternyata dapat teratasi dengan kejujuran yang saya tunjukkan dalam berbisnis. Allah SWT Tuhan Yang Maha Mengetahui mengirimkan orang untuk menghubungi saya dan menawarkan rumahnya untuk digunakan membangun bisnis saya.
Bisnis yang dulunya kecil karena keterbatasan permodalan, berkembang melesat cepat karena doa-doa orang-orang jujur terpenuhi. Lembaga kursus BBC yan saya bangun kelihatan lebih bonafid karena menempati rumah dan gedung bagus dan strategis di daerah perumahan padat dan elit di Jakarta.
Kepercayaan publikpun terbentuk sehingga usaha-usaha saya di bidang pendidikan, baik kursus, sekolah, maupun perguruan tinggi semakin mendapat kepercayaan masyarakat. Usaha pendidikan yang dulu kecil, terbatas dengan permodalan, kini berkembang menjadi sebuah kursus besar ternama serta beberapa perguruan tinggi diberbagai kota.
Survei di Amerika benar. Kejujuran adalah faktor utama penunjang kesuksesan.
“Kejujuran adalah batu penjuru dari segala kesuksesan, Pengakuan adalah motivasi terkuat.” (Mary Kay Ash)