Merayakan Idul Adhan di saat pandemi memberikan banyak hikmah untuk kita semua. Hal ini terkait seputar sejarah Islam yang terkait Ibadah Haji dan kewajiban menyembelih hewan qurban.
Pertama, kita dapat meneladani ketabahan Nabi Ibrahim. Beliau dengan tabah menjalankan perintah Allah untuk mengurbankan anak semata wayangnya Ismail. Sikap tabah atas ujian seperti ini sangat diperlukan disaat kita mengalami wabah Cocid-19. Ketabahan menghadapi pandemi akan menjadi kunci kemampuan psikologis kita dalam menghadapi cobaan hidup.
Kedua, Keyakinan terhadap pertolongan Allah yang dicontohkan oleh Siti Hajar. Saat Siti Hajar bersa’i antara bukit Sofa dan Marwa untuk mencari air tanpa putus asa adalah pelajaran untuk kita semua. Saat menghadapi masa sulit di saat pandemi seperti saat ini kita tidak boleh berputus asa. Kita harus yakin bahwa Allah SWT pasti akan memberikan pertolongan.
Ketiga, menyembelih hewan qurban adalah bentuk solidaritas sosial. Nilai ini sangat penting saat terjadi “pagebluk” seperti saat ini. Saling berbagi dan saling menolong adalah nilai kunci ketahanan sosial di tengah masyarakat. Apalagi distribusi hewan qurban menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan gizi masyarakat dan daya tahan tubuh.
Oleh: Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Ketua MKD DPR dan Anggota Komisi III DPR RI