Peringati Hari Tani Nasional, Massa Gabungan di Karawang Lakukan Aksi

Ilustrasi Petani (Istimewa)

KARAWANG – Massa gabungan dari petani, buruh, nelayan dan LBH di Karawang akan turun ke jalan, gelar aksi dalam rangka peringatan Hari Tani Nasional ke-63, hari ini Senin (25/9/2023).

Ada sejumlah isu yang akan didobrak, mulai dari soal agraria, PHK sepihak, dan korban oil spill. Beberapa titik akan menjadi tempat konsentrasi massa.

Bacaan Lainnya

“Titik kumpul kita geser jadi di halaman Masjid Al-Jihad, kompleks Islamic Center Karawang,” ujar Korlap aksi, Odang Rodiana, dalam keterangan persnya, Senin (25/9/2023).

Aksi kemudian dilanjut ke kantor Pengawasan Ketenagakerjaan Karawang. Di lokasi tersebut, kata Odang, massa aksi akan bergabung dengan massa buruh, menolak PHK massal.

“Tuntutan kita di sana, tolak PHK massal dan sepihak, buruh menolak tindakan PHK massal yang tidak adil terhadap buruh dan pekerja tani,” kata Odang.

Selanjutnya massa aksi akan bergerak ke kantor ATR/BPN dan Pemda Karawang. Di sana akan kembali menggelar mimbar bebas tentang isu-isu agraria dan menuntut kepala kantor BPN Karawang untuk dicopot.

“Tuntutan kami di sana, antara lain, tanah untuk rakyatm memperjuangkan hak rakyat atas tanah yang sah dan layak untuk diolah oleh tani,” ucap Odang.

Kemudian copot Kepala Kantor BPN Karawang, mendesak pemecatan kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karawang yang terlibat dalam tindakan yang merugikan petani.

Selanjutnya, massa aksi akan menyerukan soal hak warga korban oil spill Pertamina, di Pemda Karawang.

“Tuntutannya, bayarkan kompensasi nelayan korban oil spill, menuntut pihak Pertamina memberikan kompensasi yang adil kepada nelayan yang menjadi korban tumpahan minyak,” ucap Odang.

Massa juga, lanjut dia mendorong pembubaran perhutani demi mengembalikan tanah kepada rakyat dan masyarakat setempat.

“Dan berikan pendidikan gratis. Lalu memperjuangkan hak masyarakat atas pendidikan yang terjangkau dan berkualitas. Modal untuk Petani, mendorong pemberian modal dan dukungan yang cukup kepada petani agar dapat meningkatkan produktivitas pertanian,” jelas Odang.

Massa aksi, masih dia, lalu bergeser ke kantor Kejaksaan dan DPRD Karawang.

“Ada mimbar bebas terkait korupsi di sektor agraria yang dilakukan oleh oknum BUMN dan pejabat negara,” ungkap Odang.

“Kami pun menuntut usut tuntas korupsi di sektor agraria, menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam mengusut kasus korupsi di sektor agraria yang merugikan petani dan masyarakat,” imbuhnya.

“Hari Tani Nasional ke-63 akan menjadi momentum penting bagi berbagai organisasi lintas sektor di Karawang untuk bersatu dalam aksi yang mengusung tema Laksanakan Reforma Agraria, Bangun Industrialisasi Pertanian,” pungkas Odang. (Edt: Zulfahmi Siregar) ***

Pos terkait