Pengamat Kebijakan Publik: Pejabat Pemerintah Sebaiknya Fokus Urus Covid-19, Ambisi Nyapres Kesampingkan dulu

JAKARTA – Indonesia sedang diperhadapkan dengan situasi sulit, setelah dua tahun bergelut memerangi pandemi covid-19, Negara ini belum kunjung keluar dari cengkeraman pandemi covid-19, situasi ini membutuhkan kerjasama semua elemen anak bangsa agar bangsa ini kembali ke dalam situasi normal.

Koordinator Presidium Demokrasiana Institute sekaligus pengamat kebijakan publik, Zaenal Abidin Riam, memandang peran super aktif dari pejabat pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengatasi pandemi covid-19, mulai dari level pusat hingga daerah, hirup pikuk pencapresan untuk 2024 seharusnya dikesampingkan terlebih dahulu.

Bacaan Lainnya

“Kita tahu beberapa nama yang digadang untuk capres 2024 banyak diantaranya yang merupakan pejabat pemerintah di tingkat pusat dan daerah, namun bila mereka punya sensibilitas sosial yang baik maka seharusnya mereka sadar bahwa fokus kita saat ini adalah memastikan Indonesia keluar dari pandemi Covid-19, urusan pencapresan itu bukan prioritas di masa genting seperti sekarang ini,” jelas pria yang baru saja menyelesaikan pendidikan magister kebijakan publik di SGPP Indonesia ini.

Dalam pandangan Enal, beberapa tokoh yang digadang akan maju dalam pilpres 2024 secara tersirat mulai melakukan langkah politik, hal itu dilakukan melalui pesatnya aktifitas yang bersangkutan di dunia maya hingga penebaran spanduk di berbagai ruas jalan.

“Semua orang memiliki hak politik untuk memilih dan dipilih, termasuk dipilih sebagai calon presiden, tetapi cara mengekspresikan hak politik harus juga mempertimbangkan situasi rakyat Indonesia yang dilanda berbagai kesulitan akibat pandemi covid-19,” ungkap pengamat kebijakan publik ini.

Masih menurut Enal, Pandemi covid-19 menguji sejauh mana komitmen pejabat pemerintah untuk bekerja sebagai pelayan rakyat, fokus dan kerja keras mereka dibutuhkan untuk secepatnya membawa Negara ini terbebas dari covid-19, kalau di masa sulit seperti ini masih melakukan kerja dua kaki, mengurus covid sambil mengurus pencapresan.

“Maka pasti tidak bisa fokus menangani pandemi, jangan sampai ambisi pribadi merusak kerja pengabdian kepada rakyat,” pungkas Enal. (Jay)

Pos terkait