Istri Damkar Pangkep Menangis gegara Tak Bisa Beli Beras – Honor 6 Bulan Belum Dibayar!

PANGKEP – Ada 796 tenaga honorer yang bekerja di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Satpol PP Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku ada yang belum menerima gaji sejak Agustus 2022 lalu. Banyak cerita duka mengitari para pekerja itu.

Seorang istri pegawai honorer mengaku sempat kelaparan hingga menangis karena tak mampu membeli beras untuk keempat anaknya. Berkat bantuan rekannya sehingga ia bisa beli beras untuk anak istrinya.

Bacaan Lainnya

“Iya (sempat tak ada beras) mau beli beras tidak ada uang, makanya saya hanya bisa menangis,” aku istri pegawai Damkar itu saat ditelepon Bela Rakyat, Senin (3/4/2023).

Ia menjelaskan, suaminya terakhir mendapatkan gajinya bulan Oktober 2022. Padahal, ungkapnya, gaji sebagai Damkar sebagai satu-satunya penghasilan yang diperoleh suaminya untuk menghidupi keluarganya.

“Suami saya hanya bekerja ini saja di Damkar, ketika tidak ada gaji, kami tidak bisa makan lagi,” ujarnya.

Saat ditanya, kenapa suaminya tak berusaha untuk mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dengan suara berat, perempuan itu tak bisa menahan tangis saat ditelepon Bela Rakyat, mengungkapkan suaminya bekerja serabutan.

“Bekerja apa saja Pak, asal dapat uang untuk beli beras. Mau minta ke mana Pak, kalau tidak kerja, tak ada uang karena kedua orang tua saya juga orang susah,” jelasnya.

Perempuan muda itu menyampaikan, suaminya sudah bekerja selama 7 tahun sebagai Damkar. Untuk itu, ia berharap suaminya tetap bekerja di Damkar meski gaji belum dibayar. Baginya, bekerja di Damkar pekerjaan yang bisa diandalkan keluarganya selama ini.

“Saya berharap suami saya tetap bekerja di Damkar dan suatu hari nanti gaji lancar seperti selama ini,” ujarnya.

Sebagai informasi, Damkar digaji per bulan Rp 700 ribu hingga Rp 800 ribu per bulan. Padahal, gaji tahun sebelumnya meraih upah Rp 2 juta per bulan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Damkar Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Idris Sira angkat suara terkait adanya berita Pegawai Harian Lepas (PHL) tidak digaji selama setahun masa kerja. Idris membantah jika gaji setahun para pegawai Damkar Pangkep tidak dibabayar.

“(Gaji) THL atau Tenaga Harian Lepas itu bukan setahun tapi 4 bulan tahun 2022 untuk Damkar dan 3 bulan untuk Satpol, untuk tahun 2023,” kata Idris saat dihubungi Bela Rakyat melalui sambungan WhatsApp, Jumat (10/3/2023) lalu.

Baca Juga: Miris! Setahun Gaji Petugas Damkar Pangkep Belum Dibayar, Ternyata Ada Dugaan Korupsi?

Menurut Idris, dalam sistem pengajian PHL di Damkar Pangkep berdasarkan masa kerja dalam harian. Idris mencontohkan, jika sebulan tiap pekerja PHL tersebut berkerja mendapatkan gaji Rp 900.000.  Itu artinya bukan sistem pengajian tahunan.

“Sistem penggajiannya itu dibayar berdasarkan hari masuknya dalam setiap bulan semisal gaji nya 900.000 per bulan itu di bagi berapa kali jaga dalam 1 bulan,” terang Idris.

Lebih lanjut, Idris berjanji, sebelum tanggal 23 Maret 2023 para gaji tenaga PHL tersebut akan dibayarkan. Idris juga menyampaikan permohonan maaf karena keterlambatan tersebut. Namun, hingga kini gaji itu belum juga dibayar.

“Kami usahakan sebelum masuk bulan Ramadhan,” janji Idris.

Idris mengungkapkan, keterlambatan gaji para pekerja tersebut disebabkan sejumlah petugas PHL terlambat melampirkan berkas yang dibutuhkan. Meski demikian, Idris memaklumi keterlambatan tersebut yang mengakibatkan terlambatnya pembayaran gaji mereka.

“Kita juga sudah terus menyerahkan berkas-berkas kawan-kawan PHL, tapi ada juga yang terlambat. Insya Allah sebelum puasa kita bayar seperti yang saya sampaikan tadi, bahwa segera kita bayar,” tegas Idris.

Sebelumnya, netizen membuka donasi buat para petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) tersebut melalui grup WhatsApp WAY Coffee. Dari aksi sosial tersebut terkumpul dana hingga Rp 67.300.000.

Baca Juga: Setahun Gaji PHL Damkar Pangkep Tak Dibayar! Open Donasi Baru Dibuka Sejam Sudah Terkumpul Dana Rp 67 Juta

Dari listing penyumbang terus berlanjut hingga kini pukul (09:00 WITA) sudah terkumpul dana hingga Rp 67.300.000. Dana terkumpul tersebut rencananya bakal disalurkan untuk para pekerja Damkar atau aksi kemanusiaan lainnya.

Dana yang terkumpul tersebut di antaranya berasal dari Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Irwan, mantan Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid Batara, mantan Ketua PSSI Pangkep Rahmat Nur, Tokoh Pangkep Kamran dan Politisi PPP Guntur Hanafi.

Beberapa waktu lalu, Bela Rakyat berhasil menghubungi Idris. Ia berjanji kembali waktu dekat ini gaji Damkar segera dibayarkan.

“Segera dibayarkan, semua sedang bekerja, kami terus pantau,” tegas Idris.

“Skr tanda tangan Gaji mi di damkar,” kata Idris saat dikofirmasi sebelum berita ini diwartakan pukul 14:24 WITA, Senin (3/4/2023).

 

 

Pos terkait