PANAMA – Guna mencukupi kebutuhan pasar ekspor minyak sawit Honduras sebesar 400 ribu metrik ton per tahun,
Kementerian Pertanian dan Peternakan Honduras bakal melakukan kerja sama dengan Indonesia di bidang kelapa sawit.
Hal itu terungkap setelah Dubes RI untuk Panama City Sukmo Harsono melakukan pertemuan secara virtual dengan Asosiasi Produsen Kelapa Sawit Honduras (AIPAH) yang berlangsung pada Senin (18/1/2021) waktu Panama, seperti dalam keterangan yang diterima dari KBRI Panama City, Selasa (19/1/2021).
Menteri Pertanian dan Peternakan Honduras Mauricio Guevara dalam pertemuan dengan Dubes RI, Sukmo Harsono di Panama City.
Pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Pertanian dan Peternakan Honduras Mauricio Guevara dan Wakil Menteri Pertanian David Ernesto Wainwright Ortega.
Presiden AIPAH Hector Castro menyampaikan keinginannya untuk bekerja sama dengan Indonesia. Sebab, jumlah 400 ribu metrik tersebut tidak dapat dicukupi oleh Honduras akibat badai Eta dan Iota yang merusak lebih dari 18.600 hektar lahan sawit di negara tersebut pada November 2020.
“Indonesia adalah mitra penting Honduras dalam pengembangan sawit Honduras. Oleh karena itu kami berharap dapat bekerjasama dengan Indonesia untuk membantu mengembangkan sektor sawit Honduras,” katanya
Menteri Pertanian dan Peternakan Honduras Mauricio Guevara menyampaikan permohonan bantuan kepada Indonesia yang meliputi bantuan bibit dengan redemen tinggi untuk ditanam di 18.600 hektare area perkebunan yang rusak akibat terjangan badai Eta dan Iota.
Sementara pupuk, peralatan pertanian, bantuan peralatan untuk perbaikan infrastruktur sekitar 9.696 km jalan dan jembatan yang rusak, serta bantuan teknis untuk peningkatan kapasitas di bidang teknik pertanian dan industri kelapa sawit.
“Sebagai sesama negara produsen kelapa sawit yang tergabung dalam CPOPC, kami berharap Indonesia dapat memberikan bantuan bagi pemulihan sektor kelapa sawit di Honduras pasca Covid-19 serta pasca terjangan badai Eta dan Iota,” ujarnya.
Sementara Wakil Menteri Pertanian, David Ernesto Wainwright Ortega menyampaikan pula pentingnya kerja sama Indonesia dan Honduras di sektor sawit guna mengembangkan sektor kelapa sawit dan membantu kehidupan para petani dan keluarganya yang terdampak baik karena pandemi Covid-19 maupun karena badai Eta dan Iota.
Menanggapi permintaan Honduras tersebut, Dubes RIbSukmo Harsono mengatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendorong realisasi kerja sama Indonesia-Honduras di bidang sawit.
“Indonesia dan Honduras adalah teman, untuk itu sudah selayaknya untuk saling membantu terlebih dalam kondisi seperti saat ini dimana sektor sawit Honduras sedang mengalami tantangan besar akibat bencana badai Eta dan Iota,” kata Sukmo yang juga Waketum Partai Bulan Bintang nonaktif itu.
Honduras merupakan produsen sawit terbesar di Amerika Tengah. Luas lahan sawit di Honduras kurang lebih 198.300 hektar dengan jumlah produsen sekitar 18.600 di mana sebagian besar merupakan petani kecil yang memiliki lahan kurang dari 20 hektare.
Sektor kelapa sawit telah mampu menciptakan pekerjaan langsung sejumlah 26.676 dan pekerjaan tidak langsung sejumlah 35.600. Dari sekitar 865.000 ton produksi minyak sawit Honduras, 22 persen ditujukan untuk pasar nasional dan 78 persen untuk ekspor dengan tujuan ekspor utama ke kawasan Eropa. (Jay)