BANJARBARU – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi membahas peredaran pupuk ilegal yang berhasil dioplos saat berkunjung ke mitra kerja Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel).
Habib Aboe disambut hangat dengan Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan di ruang kerjanya, Banjarmasin, Kalsel, Kamis (24/4/2025). Saat itu, membahas kasus tindak pidana peredaran pupuk ilegalilegal yang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel.
Melalui Operasi Satgas Pangan melalui penyelidikan mendalam ditangani Subdit 1 Indagsi Ditreskrimsus Polda Kalsel ada sebuah gudang yang berada di Jalan Trikora, Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru. Yang di dalamnya, terdapat ratusan karung pupuk dengan merek Mahkota dan Phonska Max.
“Kemarin Polda Kalsel berhasil mengungkap kasus peredaran pupuk ilegal hasil oplosan ya ? Saya dengar Satgas Pangan menggerebek sebuah gudang di Jalan Trikora, ana apresiasi langkah ini, ini langkah penting untuk menjamin kuakitas pupuk untuk petani,” kata Habib Aboe membuka pembicaraan.
Tak hanya itu, Habib Aboe juga memuji Satgas Pangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel yang berhasil menyita 3.263 liter atau lebih kurang 3 ton minyak goreng produk MinyaKita palsu.
Selain palsu, minyak itu juga tak sesuai takaran peredarannya. Diketahui, terbongkarnya praktik curang itu usai polisi dapat informasi masyarakat 19 Maret 2025 lalu.
“Maret kemarin saya juga denger, Polda amankan 3 ton minyak kita palsu dan tak sesuai takaran ya ? Ini langkah bagus, kita apresiasi, kasihan umkm yang beli minyak namun isinya di kurangi ataupun palsu,” terang Habib Aboe.
Sekjen PKS ini juga sempat membahas kematian Juwita seorang jurnalis asal Banjarbaru yang meninggal dunia. Habib ingin tahu duduk perkaranya.
“Bulan kemarin, beberapa kali saya ditanya soal Kasus kematian Juwita , jurnalis wanita asal Banjarbaru, sebenarnya kasusnya gimana sih ? Dan perkembangannya bagaimana ?,” tanyanya.
Di akhir pertanyaannya, Habib Aboe juga mengecek kerja Polda Kalsel terkait informasi yang menggiring opini publik dengan framing soal Toko Mama Khas Banjar melalui media sosial. Saat itu, Polisi membantah menyita produk ikan asin di Toko Mama Khas Banjar di Banjarbaru yang kini terjerat pidana menjual produkproduk tanpa label.
“Saya kemarin juga banyak di tanya soal perkara toko oleh” Mama Khas Banjar, ini cerita sebenarnya gimana ya ? Trus sekarang perkembangannya bagaimana?,” ujar Habib Aboe.
Dalam kunjungan itu, selain banyak bertanya Habib Aboe juga mendengarkan saran masukan dari polda kalsel sebagai catatan yang nanti akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait di gedung DPR RI.
Pada kesempatan ini hadir juga Gubernur Kalsel, Muhidin; Wakil Gubernur Kalsel, Hasnur; Kepala BIN Daerah Kalsel, Brigjen Pol Nurrullah.