JAKARTA – Pimpinan Pusat Fatayat NU melunching Garda Fatayat NU (GARFA). Di mana Fatayat NU sebagai oganisasi perempuan muda NU mempunyai peran dan tanggung jawab besar untuk mencetak kader perempuan muda NU yang tangguh, mandiri dan mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Ahlus Sunnah wal Jama’ah An Nahdliyyah yang selalu menebarkan Islam rahmatan lil’alamiin.
Fatayat NU mempertimbangkan kompleksitas masalah yang dihadapi perempuan NU dewasa ini,dan antusiasme kader Fatayat NU yang sangat tinggi di daerah yang mempunyai keinginan berkegiatan kesiyapsiagaan, kedisiplinan dan keprotokolan maka perlu adanya wadah khusus bagi kader Fatayat NU yang mampu memberikan dukungan protokol dan pengamanan untuk kegiatan Fatayat NU juga memberikan respon cepat terhadap berbagai problem sosial dan kemanusiaan yang terjadi di masyarakat.
゛Serta mencermati, merespon aksi radikalisme dan terorisme yang menjadikan perempuan sebagai pioneer maka perlu ada ketrampilan khusus bagi kader fatayat NU,゛kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Ermarini MKM, seperti disampaikan pada wartawan, Jumat (25/10/2010).
Itu berdasarkan Rapat Kerja Nasional [RAKERNAS] Fatayat NU tahun 2017 di Palangkaraya Kalteng dan KONBES Fatayat NU tahun 2018 di Ambon Maluku.
Rapat itu memutuskan membentuk wadah untuk kader Fatayat NU yang mempunyai ketrampilan khusus dalam kesiyapsiagaan, kedisiplinan dan keprotokolan.Wadah tersebut bernama “Garda Fatayat NU” (GARFA). Sesuai dengan makna dasar kata Garda, Garda Fatayat NU (GARFA) diharapkan menjadi barisan terdepan yang mempunyai kecakapan dan keterampilan khusus dalam mengawal, menjaga dan mendukung terlesenggaranya seluruh program dan kegiatan Fatayat NU.
Selain itu, lanjut Anggia, Garda Fatayat (GARFA) juga diharapkan menjadi penggerak dan pelopor keterlibatan Fatayat NU dalam program-program sosial, budaya, kemanusiaan, pembangunan, perdamaian, toleransi, harmoni, serta anti-kekerasan.
Sementara Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj yang hadir pada kesempatan itu berharap Garfa berkontribusi buat bangsa dalam membawa kedamaian.
゛Dengan keberadaan garfa (garda Fatayat) diharapkan mampu menjadi peredam ditengah2 masyarakat pada kondisi yg radix, sehingga membawa pada perdamaian dan ketenangan baik secara ideologi atau keamanan. Garfa di harapkan bisa menjadi salah satu solusi masalah yang dihadapi,゛ujar Kiai Said Aqil.
Tujuan pembentukan Garda Fatayat NU (GARFA):
- Menjadi wadah kader fatayat NU dalam mempelopori dan menggerakan berbagai program, kegiatan dan respon cepat terkait isu-isu sosial, budaya, kemanusiaan dan menjadi agen perdamaian.
- Memberikan dukungan protokoler dan pengawalan/ pengamanan dalam penyelengaraan berbagai program/ kegiatan sosial kemanusian di bawah koordinasi Fatayat NU.
- Memberikan dukungan teknis dan operasional dalam upaya penanggulangan dan mitigasi bencana yang difasilitasi dan dikoordinasi oleh Fatayat NU.
- Meningkatkan keterampilan dalam self-defence (pertahanan diri) dan crowd and event management (mengelola dan menetralkan keramaian) dalam kegiatan Fatayat NU.
Bentuk pelatihan di dalam GARFA dan aturan aturan lain akan di atur lebih lanjut dalam Juklak dan Juknis Ke Garfa.