Assalamualaikum ww.
Selamat sore, pak Doktor Suharsono. Semoga bapak selalu dalam lindungan Allah swt. Semoga bapak selalu sehat sehingga dapat berbagi pengalaman kepada orang-orang muda.
Saya penggemar kuliner dan punya bisnis kuliner. Saya punya warung bakso dan mie Jawa di Jogja. Orang bilang bakso dan mie Jawa saya enak. Orang-orang selalu balik lagi setelah nyobain makanan saya.
Warung saya ramai terus, siang maupun malam. Apalagi kalau malam Minggu saya sampai kewalahan melayani pelanggan.
Beberapa pelanggan ngajak kerjasama buka warung mie dan bakso di kotanya. Tapi saya masih belum mau, takut kena tipu. Saya pernah ditipu orang yang mau ngajak kerjasama dan rugi besar. Saya trauma untuk kerjasama lagi.
Saya lihat banyak warung dan restoran yang sukses. Mereka buka outlet dimana-mana. Omsetnya puluhan kali bahkan ratusan kali lipat dari omset warung saya. Saya kepingin seperti mereka, tapi saya tidak punya modal banyak. Untuk membuka cabang pastinya perlu modal banyak.
Saya ingin dapat pengarahan dari pak Doktor. Bagaimana caranya bisa punya warung dan restoran seperti orang-orang. Bagaimana omset warung saya bisa berlipat-lipat. Intinya, bagaimana saya bisa sukses di usaha kuliner. Keterbatasan permodalan saya yang selalu menjadi hambatan saya.
Terima kasih, pak Doktor.
Oh…ya, saya Ari Darmadi, 35 tahun, orang Jogja asli. Menikah dengan 2 anak.
Sekarang tinggal di Sleman, Jogja.
Saya ingin dapat pencerahan yang dapat mengubah hidup saya. Sekali lagi terima kasih.
Wassalamualaikum ww.
Ari Darmadi – Sleman (08112*******)
Jawaban:
Waalaikum salam ww.
Pak Ari sungguh luar biasa. Memilki talenta masak yang tidak banyak dimiliki orang lain. Pak Ari harus bersyukur memiliki ilmu dan kecakapan unik dan memiliki resep bakso dan mie Jawa khas yang banyak disukai orang.
Talenta ini yang membedakan pak Ari dengan pengusaha kuliner yang lain. Talenta ini merupakan modal utama dan menurut saya lebih utama dari sekedar modal uang.
Pengalaman bekerjasama dengan orang lain dan ditipu juga merupakan pembelajaran penting. Jangan trauma terus-menerus. Membangun kerjasama sangat penting dalam mengembangkan usaha. Kedepan kita harus lebih berhati-hati. Jangan terperosok pada lobang yang sama.
Banyak orang berhasil mengembangkan bisnis kuliner. Mereka punya nama. Mereka punya rasa. Mereka juga punya sistem. Dan pastinya, mereka juga mengembangkan kerjasama kemitraan dengan para investor.
Mereka menduplikasi diri ke cabang-cabang yang mereka bangun. Mereka mengkopi sukses mereka dan mengulang sukses mereka di outlet-outlet yang mereka bangun.
Pak Ari bisa menjadi pengusaha seperti mereka. Bahkan bisa lebih hebat lagi. Berikut ini saran-saran saya:
1. Karena warung pak Ari sudah terkenal dan punya pelanggan banyak, lebih baik namanya dipatenkan. Selain nama, juga resep makanan perlu dipatenkan. Bikin merek nama yang bagus, dengan logo yang mudah dikenal orang. Bikin resep atau racikan bumbu khas ala warung pak Ari.
2. Bikin standarisasi sistem yang baik: kemasan makanan, variasi makanan, daftar harga, foto-foto makanan, cara pembayaran, cara order, standarisasi rasa, standarisasi tempat dan peralatan, dll yang berkaitan dengan bisnis kuliner. Ini perlu dipersiapkan untuk pembukaan outlet-outlet di luar kota Jogja.
3. Kalau punya dana dan kemampuan, buka cabang outlet di daerah di luar Jogja. Cari partner bisnis yang cocok untuk mendukung pembukaan outlet baru. Kita perlu membangun image dengan membuka cabang-cabang yang memiliki standar warung pak Ari.
4. Kembangkan outlet dengan membuka cabang-cabang franchise. Pak Ari sebagai franchisor menyiapkan sistem operasionalisasi warung. Partner atau franchisee menyiapkan tempat, peralatan, dan modal awal. Pak Ari menjual nama, resep makanan, dan sistem dan akan memperoleh prosentasi dari penjualan. Pelajari sistem franchise sebelum memulainya.
5. Bisnis kuliner adalah bisnis yang besar. Perlu dipersiapkan manajemen yang mumpuni untuk mengelola bisnis ini. Banyak restoran dan warung hanya menjual nama, resep, dan sistem operasi. Dan mereka memperoleh keuntungan yang besar.
6. Bangun basis penjualan makanan via online. Persiapkan dapur yang baik, tukang masak yang baik, packaging makanan yang baik. Selebihnya akan dilakukan oleh pihak-pihak lain: penerimaan order, pembayaran, pengantaran makanan. Di kota-kota besar hal seperti ini sudah menjamur.
Saya ingin mengingatkan pada pak Ari bahwa modal utama dalam bisnis kuliner adalah resep makanan yang enak dan terstandar. Kalau masyarakat sudah cocok dengan resep kita, banyak anggota masyarakat yang akan membuka outlet-outlet kita. Cara tercepat untuk melipatkan omset adalah dengan menduplikasi sukses kita.
Sealamat mencoba, pak Ari. Sukses selalu.
[Kali ini DR Suharsono memberi kesematan buat Anda sekalian yang ingin curhat, ada personalan hidup yg susah diselesaikan terkait keluarga, karir, bisnis, keuangan dll.
Daftar pertanyaan bisa dihubungi Nomor what’s App 081364923457
Catatan: identitas bisa disembunyikan dan jawabannya dimuat di belarakyat.com
Terimakasih
Cc: DR SUHARSONO, MM, MPd]