PANGKEP – Warga Pangkep tentu kenal dengan sosok sosok Syamsuddin Hamid Batara yang pernah menjabat sebagai Bupati Pangkep 2 periode. Kini Syamsuddin Hamid Batara memilih nyaleg untuk kursi DPR RI melalui Partai Golkar dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan (Sulsel) II.
Sesuai data KPU RI, Dapil Sulsel II meliputi satu kota yakni Kota Pare-pare dan 8 kabupaten seperti Barru, Pangkep, Maros, Soppeng, Bone, Bulukumba, Sinjai serta Wajo. Syamsuddin mantan menggunakan Golkar usai diberitakan menggunakan kendaraan PKB menuju Senayan.
Di mana keputusan Syamsuddin itu diambil di last minutes (di menit-menit akhir) pendaftaran usai menandatangani kesiapan menjadi bakal calon legislatif di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (13/5/2023) beberapa waktu lalu.
“Saya maju di Pileg melalui Partai Golkar, tidak seperti yang diberitakan (sejumlah) media,” kata Syamsuddin kepada Bela Rakyat, Rabu (24/5/2023).
Sempat diberitakan, Syamsuddin telah membangun komunikasi politik bersama DPP Partai Kesatuan Bangsa (PKB) untuk hijrah dari partai berlambang pohon beringin itu akibat ketatnya persaingan di internal partai, termasuk di Dapil Sulsel 2, meliputi; Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Parapare, Soppeng, Bone, Bulukumba, dan Sinjai.
Bukan hanya itu, Pria kelahiran Pangkep 18 Maret 1963 ini malah sempat mengumpulkan kader dan simpatisan Partai Golkar di kediamannya pekan lalu, sekaligus mengutarakan niatnya untuk pamit dari Partai Golkar. Tapi, hampir semua kader dan simpatisan yang hadir menolak mantan ketua Golkar Pangkep itu hijrah ke partai lain.
“Insya Allah, saya tetap di Partai Golkar dan siap maju bertarung di Dapil Sulsel 2. Semoga apa yang kita perjuangkan ini bisa mewakili masyarakat Pangkep, khususnya Dapil Sulsel 2 melaju ke Senayan,” papar Syamsuddin yang dihubungi malam tadi.
Karena itu, Syamsuddin berharap kepada masyarakat Pangkep untuk memilih putra daerah, sekalipun itu beda warna. “Siapa pun kalau ingin melihat ‘sekampongta’ untuk sukses ke Senayan, maka harus memilih orang kita sendiri. Untuk apa kita pilih calon lain kalau ada orang asal daerah kita yang sama maju sebagai caleg,” ujar Syamsuddin.
Karir Politik Bermula sebagai Kepala Desa
Karir Syamsuddin dibangun dari bawah sejak berusia 24 tahun. Ia mulai saat menjabat sebagai kepala desa tiga periode di kampungnya, Batara, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Setelah itu, dirinya naik kelas menjadi anggota DPRD Pangkep dan dua periode menjadi sebagai Ketua DPRD Pangkep.
Kemudian berlanjut karir top Syamsuddin mewarnai perpolitikan di Pangkep selama dua periode pemerintahannya sebagai bupati dari tahun 2010-2020. Tak hanya itu, ia sempat menjabat Ketua DPD Partai Golkar Pangkep selama tiga priode.
Di lembaga legislatif, karir politiknya makin moncreng. Gaya santai dan gampang bergaul dengan siapa pun menjadikan pria ini memimpin DPRD Pangkep. Dia tercatat sebagai ketua DPRD Pangkep selama dua periode sebelum akhirnya menjadi bupati Pangkep.
Selama tiga periode memimpin Partai Golkar di Pangkep, Syamsuddin mendorong istrinya, Risma untuk mencoba keberuntungan melanjutkan kepemimpinannya dengan menjadi wakil bupati berpasangan dengan calon bupati Andi Ilham Zainuddin pada Pilkada 2021 lalu.
Namun sayang, upaya itu sang petarung itu kandas usai istrinya kalah di tangan ponakan sendiri yang kini menjadi Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau melalui Partai NasDem.
Kini, karir baru Syamsuddin sedang dirintis untuk mencoba mengulang kesuksesan melalui Partai Golkar untuk bisa melaju dengan mulus ke Senayan sebagai calon legislatif.
“Kita terus berusaha, dan kita terus melakukan hal-hal yang terbaik untuk mewakili masyarakat. Biar rakyat yang menilai apa saja yang telah saya lakukan selama ini di Pangkep. Doakan semoga berhasil. Amiiinn,” pinta Syamsuddin.
Totalnya, Syamsuddin 36 tahun dirinya mendedikasikan dirinya untuk masyarakat. Di mana 36 tahun itu ia bangun bermula dari jabatan kepala desa selama 16 tahun dan sebagai anggota dan ketua DPRD Pangkep dan bupati dua periode.
Selama 36 tahun itu, banyak kinerja yang dilakukan untuk rakyat Pangkep. Yang ini dilakukan oleh Syamsuddin disisa umurnya, akunya, ingin bermanfaat buat masyarakat luas. Ia berharap dengan terpilihnya sebagai anggota DPR RI 2024-2029 bisa berjuang membawa aspirasi masyarakat Sulsel di Jakarta.
“Saya sering dapat dorongan dari masyarakat, tak hanya masyarakat Pangkep tapi juga masyarakat Sulsel yang berdomisili di daerah lainnya, untuk maju di Pileg atau di Pilkada. Tapi dengan bismillah, saya putuskan maju di Pileg. Semoga saya memberi unsur manfaat untuk rakyat jika terpilih nantinya,” ujar Syamsuddin.
Sebagai catatan, selama memimpin Pangkep dua periode ada puluhan penghargaan yang diraihnya. Itu berkat kerja kerasnya beserta didukung dari jajarannya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi sesuai hasil sejumlah lembaga survey, tingkat kepuasan masyarakat mencapai angka 70 – 80 persen selama dirinya memimpin Pangkep.
Berikut di Antara PenghargaanSyamsuddin Hamid Batara:
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018. Tahun 2019
1.WTP Clean and Clear untuk APBD 2015 dari BPK Perwakilan Sulsel
2. Piala Adiwiyata
3. Honorary Police dari Kapolda Sulsel, 8 September 2016 di Makassar
4. Penghargaan dari Kementrian Keuangan bagi kabupaten yang menerima WTP 20 September 2016 di Jakarta
5. Penghargaan Indonesia Attractivenes Award Kompas Media Group sebagai kabupaten Potensial, 22 September 2016 di Jakarta
6. Penghargaan Indonesia Attractivenes Award Kompas Media Group sebagai kabupaten Investasi, 22 September 2016 di Jakarta.
1. Award Excellence (kategori tingkat kepedulian terhadap pariwisata dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, 12 Maret 2017
2. WTP dari Perwakilan BPK Juni 2017 di Makassar
3. Penghargaan kabupaten yang berhasil menerapkan Daerah Bebas Rokok tahun 2017 dari Kementrian Kesehatan RI Juni 2017
4. Penghargaan Indonesia’s Attractivennes Award 2017 Kabupaten Terbaik Untuk Layanan Publik. Oktober 2017 di Jakarta
5. Penghargaan Anugerah Pandu Negeri Tahun 2017, September 2017.
1. Penghargaan WTP dari BPK, Juni 2018
2. Masuk Nominasi 99 Inovasi tingkat nasional tahun 2018 ” Kelas Perahu”
3. Penghargaan WTP dari Menteri Keuangan September 2018
4. Anugerah Pandu Negeri, 10 November 2018 Jakarta
5. Sertifikat program iklim tingkat nasional desa Batara, September 2018
6. Adiwiyata tingkat provinsi 7 sekolah Juni Makassar 2018.
7. Pangkep, kota cukup peduli HAM Oleh Menkum HAM di Jakarta, Desember 2018
8. Penghargaan Satya lencana Wirakarya Bidang Pemerintah Dalam Pengelolaan Pengembangan dan Pembangunan Kelautan oleh Presiden RI Joko Widodo, di Luwuk Banggai Sulteng Desember 2018
9.Anugerah Kemahasiswaan di Jakarta, Desember 2018.
10.Anugerah Parahita Ekapraya di Istana Wapres Desember 2018.
1. Januari. Piala adipura yang diserahkan Wapres RI, HM.Jusuf Kalla di Jakarta
2. Februari. Penghargaan dari Yayasan Muslim Asia Sulawesi Selatan sebagai bentuk kerjasama dengan Kapal Kemanusiaan di wilayah Pangkep.
3. 20 maret. Penghargaan peduli terhadap layanan pendidikan dan akses media dari Tabloid fajar Pendidikan
4. Penghargaan dari Deep & Extreme Indonesia (DXI) atas komitmen kuat Bupati Pangkep membangun Pariwisata Bahari. Diterima di Jakarta Convention Center (JCC) 4/4/2019 Dinas Parawisata dan Budaya
5. Penghargaan Kelas Perahu oleh PBB di Azarbaijan,( 29/6).
6. Penghargaan WTP dari BPK Perwakilan Sulsel (Mei 2019)
7. Penghargaan Kelas Perahu Peserta United Nations Public Service Award (UNPSA) , juli 2019 di Semarang oleh Menteri Pemberdayaan RB.