5 Musuh Sukses yang Harus Dijauhi

Hampir semua orang ingin sukses dan bahagia dalam kehidupannya. Anak-anak sekolah ingin nilai tertinggi di sekolahnya. Peserta tes ingin lulus dan diterima bekerja. Tamatan perguruan tinggi ingin mendapat pekerjaan atau membuka usaha. Para pengusaha ingin untung dan mengembangkan usahanya. Gubernur atau walikota ingin membuat indah kotanya – bahagia warganya.

Semua orang ingin sesuatu luar biasa dalam kehidupannya. Sukses adalah mencapai keinginan-keinginan tersebut. Apapun keinginannya. Orang sukses adalah orang yang mendapatkan apa yang diinginkannya.

Bacaan Lainnya

Berarti kalau Anda ingin sukses, Anda harus tahu dengan jelas apa yang Anda inginkan.
Sukses tidak mudah dicapai. Diperlukan perjuangan keras untuk mencapainya. Diperlukan konsistensi dan persistensi untuk mewujudkannya.

Ada musuh-musuh di dalam diri seseorang yang menginginkan kesuksesan. Ya, musuh-musuh internal dalam diri kita. Musuh-musuh tersebut harus dihadapi dan dikalahkan agar proses perjuangan berjalan lebih lancar. Yang dapat mengalahkan musuh-musuh tersebut adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.

Dalam pergulatan dengan musuh-musuh tersebut, kadang-kadang kita kalah dan kadang-kadang kita menang. Semakin sering kita menang dalam menghadapi musuh-musuh tersebut, semakin cepat kita mencapai kesuksesan.

Darmawangsa dan Munadhi, dalam bukunya ‘Fight Like a Tiger Win Like a Champion’ menyebutkan musuh-musuh internal yang ada di dalam diri kita, antara lain bad habits, fear of change, procrastination, excuses, bergaul dengan orang-orang negatif.

1. Bad Habits – Kebiasaan buruk

Kebiasaan adalah tindakan yang biasa kita lakukan. Kebiasaan yang kita miliki dapat menjadi kawan maupun lawan. Kebiasaan dapat membuat sukses seseorang, demikian pula sebaliknya ia dapat menghancurkannya. Kebiasaan buruk merupakan penghancur sukses, oleh karenanya kita harus memusuhi dan mengalahannya dengan menggantinya menjadi kebiasaan baik.

Orang-orang sukses dalam kehidupan adalah orang-orang yang membentuk kebiasaan positif yang mana kebiasaan ini yang selalu dihindari oleh orang-orang yang gagal. Pada awalnya kita adalah ‘tuan’ dari kebiasaan kita namun lama kelamaan kebiasaan kita akan menjadi tuan atas diri kita.

2. Fear of Change – Takut pada Perubahan

Perubahan akan selalu ada, baik disukai ataupun tidak disukai. Banyak orang yang telah berhasil mencapai target dalam kehidupannya terperangkap dalam zona nyamannya sehingga mereka menjadi santai dan releks. Mereka enggan untuk berubah dan takut kehilangan zona nyamannya. Mereka takut kehilangan sesuatu yang sudah mereka nikmati.

The enemy of a great life is a good life – musuh dari kehidupan yang luar biasa adalah kehidupan yang bagus. Ketakutan pada perubahan akan menjauhkan seseorang dari sesuatu yang diinginkan.

3. Procrastination – Sikap Menunda-nunda
Banyak alasan untuk tidak mengambil tindakan hari ini. Mereka yang mempunyai kebiasaan menunda suatu tindakan sangat ahli membuat alasan. Alasan-alasan yang kedengarannya masuk akal. Mereka menunggu saat yang tepat.

Namun sayang saat itu tidak kunjung datang, dan ketakutanpun semakin besar. Ingat besok belum tentu milik Anda. Menunda pekerjaan sampai besok membuang peluang yang sudah hampir ditangan Anda. Tidak ada waktu yang tepat, satu-satunya cara adalah meraih apa yang tersedia saat ini dan bertindak SEKARANG. Sikap menunda-nunda adalah musuh kesuksesan Anda.

4. Excuse – Alasan-alasan

Banyak orang memberi alasan yang bermacam-macam ketika mereka gagal mencapai keinginannya. Begitu Anda merasa ingin mencari alasan karena tidak dapat meraih apa yang Anda inginkan, berhentilah sesaat untuk mengingat seseorang yang tidak seberuntung Anda namun meraih sukses yang jauh melampaui Anda.

Atau, ingatlah seseorang yang cacat dengan pendidikan rendah, jauh lebih tua dari Anda, namun mampu meraih kesuksesan yang semestinya Anda lebih pantas untuk meraihnya. Pelajari hidup mereka dan ambil semangat mereka untuk memperjuangkan keinginan Anda.

5. Pergaulan dengan Orang-orang Negatif
Orang-orang yang berpikiran negatif adalah virus kesuksesan Anda. Mereka akan mempengaruhi Anda untuk berpikir dan berbuat seperti mereka. Tingkat kehidupan Anda akan menurun atau bahkan jatuh bila Anda sering bergaul sama mereka. Orang-orang negatif akan menularkan virus negatif dan orang-orang positif akan menularkan virus positif.

Namun anehnya, virus negatif jauh lebih cepat menular seperti pandemic. Bentengi diri Anda dengan membuat jarak dengan orang-orang yang negatif. Pikiran negatif adalah racun kesuksesan.

Saya punya pengalaman menarik yang berkaitan dengan sikap menunda-nunda. Saya ingin mempunyai gedung sendiri di daerah Karawang, Jawa Barat untuk lembaga kursus BBC yang saya bangun. Saya sudah menyetujui membeli sebuah rumah tua di lokasi strategis di tengah kota Karawang, bahkan sudah memberi verskot.

Namun hati saya kurang sreg karena rumah tersebut terhalang oleh taman. Staff saya telpon memberi info bahwa ada rumah tua lain di seberangnya yang juga mau dijual. Mendengar informasi tersebut, hati saya berdebar karena lokasinya sangat strategis dan punya nilai ekonimis sangat tinggi.

Saat itu juga saya minta bertemu dengan pemiliknya dan kami bertemu di restaurant Padang yang menempati rumah tersebut. Ternyata orang yang bertemu saya bukan pemiliknya tapi dia punya nomor HP-nya. Saat itu juga saya minta nomornya dan berbicara dengan pemilik.

Ternyata pemiliknya tinggal di Bandung. Saat itu juga saya langsung membuat janji ketemu kesokan hari.

Pagi-pagi saya ke Bandung dan bertemu dengan pemiliknya, ibu-ibu tua, yang ingin menjual lahannya dengan beberapa bangunan untuk dibagi pada anak-anaknya.

Kami bernegosiasi dan hari itu juga saya menyetujui harga serta termin pembayarannya. Sayapun langsung memberikan verskot, dan balik ke Jakarta. Proses menerima informasi sampai terjadinya transaksi hanya berlangsung dua hari. Saya merelakan kehilangan uang verskot rumah pertama demi mendapatkan rumah kedua yang lokasinya bernilai ekonomi tinggi.

Rumah tua itu sekarang menjadi gedung kampus kebanggaan kami di Karawang. Lokasinya persisi di pojok perempatan, bersebelahan dengan Bank Jabar, dan menghadap ke bundaran taman di kota Karawang. Kebiasaan tidak menunda-nunda suatu tindakan membuahkan hasil yang luar biasa.

Saat Anda memutuskan mengambil tanggung jawab terhadap diri Anda adalah saat dimana Anda berhenti membuat alasan; itulah saat Anda menuju puncak.” (OJ Simpson) []

 

Pos terkait