Oleh: DR Sodik Mudjahid, Ketua Yayasan Darul Hikam & Anggota Komisi X DPR RI.
Gerakan LGBT luar biasa. Lebih dari gerakan sebuah ideologi. Bahkan lebih dari gerakan misi sebuah agama. Lebih juga dari sebuah gerakan bisnis.
Harus diteliti apa motivasi sesunggguhnya di balik gerakan itu semua. Pelakunya super militan. sasarannya semua segmen usia. Sasarannya semua kelompok dan elemen.
Masuk melalui berbagai cara: Regulasi, seni, budaya, pendidikan, pemerintahan, hiburan dll. Masuk di dunia legislatif,
eksekutif, yudikatif.
Tampil dalam berbagai buku, animasi, film dan panggung pertunjukan. Karena itulah, lembaga sehebat ITB juga sempat kecolongan, dimasuki gerakan ini.
Rektor ITB sudah menyampaikan permohonan maaf dan sebuah tindakan yang layak mengingat peran dan reputasi ITB sebagi lembaga yang mempunyai reputasi dalam melahirkan SDM yang memenuhi prinsip “kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Mari singsingkan lengan baju,rapatkan barisan,tingkatkan kewaspadaan.
Perbesar kewaspadaan, penglihatan, pendengaran, penciuman serta pikiran dan nurani kita terhadap gerakan LGBT, dimulai di rumah, sekolah, kampus, dan semua lembaga.
Jaga dan selamatkan anak anak cucu kita yang akan mengisi dam melanjutkan bangsa ini.
TULISAN INI MERUJUK KASUS: Di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sudah meminta maaf atas dugaan kampanye LGBT dalam formulir online kegiatan Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Ajaran 2023/2024 yang sempat viral di media sosial (Medsos).
Sekretaris Institut ITB Widjaja Martokusumo mengatakan pihaknya bakal memperbaiki sejumlah hal dalam acara PMB. Ia ingin program penyiapan mahasiswa baru dalam bidang akademik dan kemahasiswaan menjadi lebih baik.