JAKARTA – Unik, baru kali ini pemain profesional dalam turnamen Mobile Legend diminta untuk membaca lalu menceritakan isi buku dongeng. Keunikan ini nyata ditemukan saat Tekhnical Meeting Turnamen Mobile Legend yang digelar NUTV dalam rangkaia event “Ajib Fest” di yayasan At-Tahriah, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (25/01/2025).
Di tekhnical meeting itu, per tim diberikan satu buku untuk dibawa pulang. Namun sesaat sebelum bermain harus menceritakan isi buku dongeng.
“Sengaja kita kasih per tem satu buku, tugasnya baca malam ini besok sebelum mulai kita minta presentasi. Tim yang presentasinya terbaik kita kasih diamond. Kan main sudah kita kasih gratis masa ga mau baca buku tipis, ” kata Ahmad Rifki Amin ditemui di yayasan At-tahriah Kalideres , Jakarta Barat, Sabtu (25/01/2025).
Persoalan membaca buku pada era digital ini diakuinya memang berat. Minat baca semakin rendah, teralihkan pada gadget.
“Prihatin sebenarnya, hanya kita perlu memberi literasi digital kepada para anak muda ini. Ini salah satu cara kita agar ada kemauan juga dalam membaca,” terangnya.
Sempat dikritik lantaran peluncuran sudut literasi alias perpus mini tapi diadakannya acara turnamen Mobile legend.
“Ya ga papa, target kita kan mereka memang. Kalau diundang rapat atau seminar mana mau datang, ini kita gratiskan turnamen yang mereka suka, berhadiah pula, baru kita berikan diskusi literasi,” tukasnya.
Sebagaimana diketahui , NUTV menggelar event Ajib Fest dengan rangkaian acara launching Sudut Literasi , Turnamen Mobile Legend dan Diskusi Literasi .
Sudut literasi yang baru di launching katanya sebagai pilot project. Ditempatkan di sekolah TPA / Diniyah yang sehari harinya sudah ada aktivitas para murid.
“Ini pilot project, di Majlis yang seminggu sekali ada pengajian. Sementara harian ada anak sekolah, saya kira efektif. Tadi pagi kita sosialisasi dulu di emak emak pengajian. Bawa buku gratis minggu depan tuker yang baru,” ucapnya.
Buku yang di suport dari perpustakaan jakarta itu bermaterikan beragam gendre. “Syukurnya buku untuk kaum emak juga banyak. Jadi kita sudah klasifikasi sesuai pembaca,” tambahnya.
Terkait suport kegiatan, Rifki Amin menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang mendukung event tersebut.
“Terima kasih kepada dispupip Jakarta, ASDP, Temen Temen alumni mercu buana (ilusi) , dan temen temen yang khusus handel turnamen,” jelasnya.
Ke depan, kegiatan serupa akan digelarnya di Kota Tangerang. “Sudut Literasinya betulan disudut, sudah ada ruang di ruang terbuka. Buku sudah terkumpul,” katanya.
Di sudut literasi yang sudah dibentuk, Rifki mengaku membentuk juga duta literasi yang bertugas mengaktifkan ruang baca tersebut.
”Sekolah itu langsung saja kita kasih duta literasi ke guru-guru, punya tanggung jawab bagaimana anak minat baca,” tutupnya.