JAKARTA – Politisi Partai Golkar mukhtarudin menilai Program Kartu Prakerja menjadi salah satu yang terbaik sebagai dari pemerintah dalam mengatasi dampak meluas pandemi Covid-19 di Indonesia. Apa alasannya?
Menurut Mukhtarudin Program Kartu Prakerja sangat baik dan bermanfaat bagi penerima. Selain mendapatkan bimbingan kompetensi juga peserta mendapatkan uang sebagai insentif dari pemerintah.
“Bagi saya bantuan ini sudah bagus. Karena melalui Program Kartu Prakerja inj, di mana para eserta akan mendapat bantuan uang atau insentif dari pemerintah. Itu diluar mendapatkan keterampilan dari program pelatihan yang diikuti,” ujar Mukhtarudin saat dihubungi, Jumat (21/5/2020).
Anggota Komisi VI DPR RI ini sekaligus menjabat Ketua Bidang Kebencanaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar ini menyampaikan, Kartu Prakerja tersebut tidak hanya membantu penerima, tetapi juga memberdayakan mereka menjalani kehidupannya.
Sebagai informasi, Uang atau instentif tersebut yang dapatkan para peserta digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama pandemi Covid-19. Atau bahkan selama peserta belum mendapat pekerjaan yang diinginkan.
Mengingat program tersebut sebagai semi bantuan sosial untuk membantu masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PKH) karena terdampak wabah Covid-19.
Pada mulanya, kartu itu ditujukan pada arga ber-KTP atau warga negara Indonesia (WNI) yang berusia 18 tahun yang belum bekerja atau sudah bekerja tapi ingin pindah pekerjaan sebagai peningkatan kompetensi.
Namun, lanjut Mukhtarudin, Kartu Prakerja ini juga memprioritaskan mereka yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Tak hanya itu, kartu itu juga ditujukan bagi pelaku usaha kecil mikro terdampak Pandemi Covid-19.
Mukhtarudin menyampaikan, data Badan Pusat Statistik (BPS) di bulan Februari 2020 jumlah pengangguran meningkat hingga 6,88 juta orang. Di mana dari presentasi itu didominasi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Dari data Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), ungkap Mukhtarudin, angka PHK mencapai 2,8 juta pekerja terdampak Covid-19, baik itu alasan dirumahkan, pemangkasan upah, atau bahkan tak diberi upah sama sekali.
Baginya, angka itu kemungkinan besar akan terus bertambah di tengah Pandemi Covid-19. Apalagi dari data yang diperoleh DPR, lebih dari 60 persen peserta Kartu Prakerja yakni korban PHK yang terdampak Covid-19.
Adapaun materi pelatihan Program Kartu Prakerja dari pemerintah itu sendiri ada lebih dari 2.000 jenis materi. Sehingga para peserta bisa memilih materi sesuai minat yang diinginkan.
“Dari program itu diharapkan peserta memiliki keterampilan sebagai kesempatan mereka memperoleh pekerjaan dan bahkan mampu bersaing di dunia kerja sesuai kebutuhan standar dunia kerja,” ujar Mukhtarudin.
Alasan itu, Mukhtarudin sangat mendukung program Kartu Prakerja itu menjadi program yang berorientasi pada kepentingan rakyat sehingga benar-benar terasa manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Untuk itu, program Kartu Prakerja ini kita berharap dapat berjalan dengan baik dan memberikan banyak manfaat bagi warga yang mengikutinya,” pungkasnya. (HMS)