Selain nama Cak Imin, nama Erick Thohir kerap muncul sebagai bakal calon wakil Presiden potensial untuk mendampingi Prabowo di pilpres 2024.
Menteri BUMN ini, didukung penuh oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Dan ‘gak nanggung’, Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN, sudah menawarkan nama Erick bahkan ke Bu Hajah Mega, tapi sayangnya ditolak.
Sinyal positif justru malah datang dari Gerindra, yang mungkin saja menerima Erick, dengan syarat mampu ‘mengatasi’ Cak Imin dan PKB.
Mari kita berandai dulu jika pasangan Prabowo Erick benar-benar terjadi. Maka momentum tahun depan akan mengulangi sejarah yang sama dengan pilpres di satu dekade yang lalu.
Pada saat itu, Prabowo juga didampingi oleh tokoh yang didukung PAN, yaitu Ketum mereka sendiri Hatta Radjasa. Menariknya, Hatta mirip dengan Erick yang juga pebisnis dan kemudian menjadi Menteri di sektor ekonomi dalam pemerintahan.
Pasangan Prabowo Erick, juga akan membuat ikatan PAN dengan Prabowo menjadi semakin dalam. Karena tidak hanya di pemilu 2014, di pemilu 2019, PAN juga mendukung pasangan Prabowo Sandi. Bahkan, ada isu yang beredar saat itu, bahwa Sandi akan bergabung dengan PAN untuk menetralisir situasi koalisi.
Selain itu, situasi koalisi partai pendukung Prabowo saat ini juga cukup mirip dengan tahun 2014, dimana ada Partai Golkar yang merupakan tiga besar partai politik parlemen. Pada tahun 2014, Aburizal membawa Golkar mendukung Prabowo, dan menjelang tahun 2024, Airlangga juga melakukan hal yang sama.
Posisi PPP di tahun 2014 saat ini justru di isi oleh PKB yang di tahun 2014, mendukung pasangan Jokowi-JK. Dan sejauh ini, insting politik Cak Imin dalam mencium bau kemenangan belum salah sejak tahun 2009.
Ada juga ‘ramalan’ Prof. Yusril Ihza Mahendra tentang kemenangan Prabowo di pilpres 2024. Prof. Yusril yang merupakan anak didik ideologis Masyumi kembali mendukung Prabowo bersama dengan partainya, PBB, sama seperti tahun 2014 lalu.
Perandaian ini, terwujudnya pasangan Prabowo Erick, sekiranya harus menunggu putusan MK terkait batasan usia capres cawapres, yang jika dikabulkan menjadi 35 tahun, maka mimpi Erick menjadi cawapres benar-benar menjadi andai-andai.
Karena mungkin saja, bukan Prabowo Erick yang maju, akan tetapi Prabowo Gibran.
Ditulis oleh Muhammad Syaifulloh, Sekretaris Jenderal Relawan Muda 08-13