Jakarta — Mahasiswa Riau Bersatu (MAHRATU) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (1/11/2024). Dalam aksi ini, mereka mendesak agar KPK segera menyelidiki dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan korupsi yang melibatkan Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto, yang dianggap hidup dalam kemewahan bersama keluarganya.
Koordinator Lapangan MAHRATU, Hariansyah, menjelaskan bahwa gaya hidup hedon SF Hariyanto beserta keluarganya sudah lama menjadi sorotan masyarakat Riau. Menurutnya, selain diduga terlibat dalam berbagai skandal korupsi sejak 2012, keluarga SF Hariyanto kerap memamerkan kemewahan melalui media sosial, dari penggunaan barang-barang mewah hingga liburan ke luar negeri yang dinilai tidak sesuai dengan gaji seorang pejabat publik.
“Kami melihat ada ketidaksesuaian antara pendapatan resmi seorang pejabat dengan gaya hidup mewah yang ditunjukkan SF Hariyanto dan keluarganya. Ini bukan hanya mencurigakan tetapi juga mencoreng citra pejabat publik di mata masyarakat,” ujar Hariansyah.
Hariansyah menambahkan, bahwa MAHRATU memberikan gelar “Bapak Hedon Riau” kepada SF Hariyanto sebagai bentuk kritik atas gaya hidup yang mereka anggap tidak patut bagi seorang pejabat. Mereka mendesak KPK untuk memeriksa asal kekayaan yang digunakan keluarga SF Hariyanto dalam memenuhi gaya hidup mereka yang glamor.
“Kami menuntut KPK segera menyelidiki asal-usul kekayaan SF Hariyanto dan keluarganya. Jika ditemukan adanya indikasi korupsi atau TPPU, kami mendorong tindakan tegas, termasuk penangkapan, untuk memastikan keadilan bagi masyarakat Riau yang merindukan pemimpin yang bersih dan rendah hati,” tegas Hariansyah.
Selain itu, Hariansyah menyampaikan keprihatinannya atas dampak negatif dari gaya hidup hedon para pejabat terhadap budaya dan moralitas masyarakat. Menurutnya, gaya hidup mewah pejabat seperti SF Hariyanto bisa menjadi contoh buruk yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap standar hidup dan nilai kejujuran.
“Aksi kami hari ini adalah peringatan keras bagi semua pejabat di Riau agar tidak tergoda dengan hidup mewah di atas penderitaan rakyat. Budaya korupsi dan hedonisme harus dihentikan demi menjaga integritas pemerintahan dan kepercayaan masyarakat,” pungkas Hariansyah.