JAKARTA – Ijtima Ulama Nusantara bakal dibuka oleh Wakil Presiden KH. Maruf Amin, Jumat (13/1). Setidaknya sekitar 350 kiai dan ibu nyai dari seluruh Indonesia bakal hadir di Hotel Millenium Jakarta. Acara yang diinisiasi oleh Dewan Syuro DPP PKB ini pun bakal membahas sejumlah agenda kebangsaan, salah satunya yakni soal kriteria calon pemimpin 2024 mendatang.
Gelaran yang akan diselenggarakan pada 13-14 Januari 2023 ini mengusung tema “Ulama Bangkit Bersatu Menjaga Indonesia” dan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional yang pernah berkiprah di PKB sejak partai ini berdiri.
Ada Menteri Koordinator Polhukam RI, Mahfud MD yang diagendakan hadir pada Jumat malam. Mangan Wakil Ketua Umum PKB itu akan menyampaikan pembahasan tentang kondisi perundangan dan legislasi yang menyangkut terhadap kepentingan pesantren.
Sementara dari pihak eksternal, pembicara yang akan hadir yakni Dahlan Iskan yang akan membahas tentang pengembangan potensi kalangan pesantren di era global.
Menteri Luar Negeri era KH. Abdurrahman Wahid, Alwi Shihab juga akan hadir yang mana pernah berkiprah sebagai Ketua Umum PKB 2002-2005. Adik dari Quraish Shihab ini berencana akan memberikan pendapat dihadapan para ulama dan pemimpin pesantren.
“Itjima Ulama Nusantara ini sebagai langkah mendapatkan pendapat dan pemikiran terhadap negara, dan juga memberikan masukan kepada kriteria calon pemimpin di Pemilu 2024,” ujar Sekretaris Dewan Syura DPP PKB, KH Saifullah Maksum kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/01/2023).
Kiai Maksum menyatakan dalam acara tersebut membahas lebih perspektif ulama dan Bu nyai mengenai catatan penting dan rekomendasi bersifat internal termasuk dorongan ulama tentang kepemimpinan Gus Muhaimin.
“Para ulama membahas dan merumuskan kedepan PKB dan Gus Ami. Kami memberikan pemahaman pokok pikiran dan isu oligarki baru sebagai perspektif umat dan akan mendorong bersifat fundamental menuju Pemilu 2024,” terangnya.
Semantara itu, Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB, KH Maman Imanulhaq mengatakan Itjima Ulama Nusantara ini membahas 3 aspek yakni terhadap kepemimpinan nasional mengenai kriteria yang dibutuhkan pada Pemilu 2024.
“Aspek kedua, mengenai keberhasilan PKB sejak Awal berdiri selalu menjadi pemenang pemilu. Kedudukan PKB sebagai partai pendukung tidak dapat dipungkiri berhasil selalu menang. termasuk mengantarkan KH Abdurahman Wahid menjadi presiden RI,” tuturnya.
Kiai Maman juga menyebut PKB berada di garda terdepan dalam membahas problem di negara ini. Bukan saja isu lokal tapi juga isu nasional.
“Isu yang selalu dibahas PKB baik itu MDGs dan SDGs menjadi pokok isu yang dibahas PKB. Terutama menyangkut tema Ibu dan Anak yang saat ini sedang kami perjuangkan,” tuturnya.
Perwakilan Nyai, Nihayatul Wafiroh menambahkan, posisi PKB terhadap isu perempuan dan anak menjadi salah satu poin penting pada pembahasan Itjima Ulama Nusantara. PKB diakuinya, saat ini telah menjalankan perannya dengan membuka posko pengaduan isu perlindungan anak dan perempuan.
“Kami telah membuka posko pengaduan terhadap perlindungan anak dan perempuan. Pembahasan ini juga yang akan disampaikan kepada forum terhadap masukan kriteria calon pemimpin 2024,” terang Ketua Bidang Kesehatan dan Inklusi Difabel PKB tersebut.