JAKARTA – Anggota MPR RI Hermanto mengungkapkan kalimat ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ diletakkan sebagai sila ke-1 dalam Pancasila bukan tanpa makna. Para pendiri bangsa menginginkan konsepsi ketuhanan mempengaruhi sila-sila berikutnya.
“Para pendiri bangsa ingin agar konsepsi ketuhanan mempengaruhi dan mewarnai seluruh sendi kehidupan bangsa Indonesia,” papar Hermanto dihadapan peserta kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kantor Walinagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu (1/7/2023).
Para pendiri bangsa, lanjutnya, ingin agar konsepsi ketuhanan mengalir dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
“Di Agama Islam misalnya, setiap aktivitas ada doanya,” ucap legislator dari FPKS MPR RI ini.
“Sejak Bangun tidur, keluar dan masuk kamar mandi, keluar dan masuk rumah sampai mau tidur semuanya ada doanya,” tambah Hermanto.
Lebih jauh Hermanto menyebutkan, para pendiri bangsa tidak hanya menuliskan konsepsi ketuhanan dalam Pancasila. Tetapi juga dituliskan dalam Pembukaan UUD NRI 1945 alinea ke-3: ‘Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya’.
“Kita sebagai generasi penerus bangsa hendaknya mampu mewujudkan keinginan para pendiri bangsa tersebut,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini.
Hadir dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR tersebut Walinagari Singgalang Seri Mesra dan 2 tokoh setempat Mahendra dan Firdaus Agus. Tampil sebagai pembawa acara Sosialisasi Empat Pilar tersebut milenial Hanifa Miftahur Rahma.