Hasbiallah Ilyas Dapat Pertanyaan ‘Nyeleneh’ dari Peserta Sosialisasi Empat Pilar: Ideologi Tak Lagi Penting…

JAKARTA – Sosialiasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di area pemilihan Kampung Pulo Nangka Barat II, Kayu Putih Jakarta Timur, H Hasbiallah Ilyas Legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa disuguhkan pertanyaan-pertanyaan unik dan nyeleneh dari audiens.

Sahrudin (45th) salah satu peserta sosialiasi mempertanyakan idiologi yang tak lagi penting jika dibandingkan dengan kebutuhan dasar sehari-hari yang semakin sulit dicari.

Bacaan Lainnya

Menjawab pertanyaan itu, politisi yang akrab disapa Baba Hasbi menjawab dengan logika ibadah seorang muslim.

“Pertanyaan bagus, begini, Nyari duit tanpa idiologi seperti kita orang Islam Puasa tapi kaga Sholat. Ini seperti pake baju tapi kaga pake celana,” jawab Baba Hasbi.

“Sama halnya ibadah kaga didasari sama niat, ah sia-sia. Dalam konteks bernegara, kita berpijak di Indonesia, tapi tidak mau idiologi Pancasila. Ya jangan tinggal dan cari duit disini,” kata Baba di iringi canda.

Pertanyaan yang sepintas sederhana itu lanjut Baba Hasbi sebagai bagian dari fakta sudah mulai terkikisnya idiologi di tanah air. “Inilah penting dan strategisnya sosialisasi empat pilar, menjadi kewajiban kami di senayan untuk ikut menguatkan idiologi Pancasila,” sambung politisi yang duduk di Komisi III DPR RI.

Pemerintah dibawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diakuinya tegas menyangkut penguatan idiologi. “Coba kita masuk perbankan khususnya milik pemerintah dan fasilitas pemerintah lainnya, setiap jam 10 itu ada pemutaran lagu Indonesia Raya. Itu juga bagian dari upaya penguatan idiologi dan kecintaan kita dengan tanah air.” Lanjut Baba Hasbi.

Kepada peserta sosialisasi empat pilar, Baba mengajak untuk ikut kegiatan organisasi kemasyarakatan yang bisa menguatkan idiologi dan kecintaan kepada negara.

“Saya sarankan aktif di organisasi masyarakat seperti NU yang sudah final urusan bernegara dan berbangsa. Hubbul Wathon Minal Iman, cinta negara itu bagian dari iman,” ajak Baba.

Kekhahwatirannya terhadap menurunnya kecintaan terhadap Pancasila dan NKRI kata Baba perlu terus diantisipasi bersama, khususnya dilingkungan terdekat.

“Kita jagain keluarga kita dari penyakit anti negara, anti pancasila. Ini menjadi upaya kita bersama-sama agar punya kecintaan terhadap Pancasila dan NKRI.” Katanya sebagai penutup jawaban.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *