Harmoni Ilahi dalam Kehidupan Berpasangan: Analisis QS. Ar-Rum: 21

PESAN HIKMAH:

Oleh: Munawir K, Dosen UIN Alauddin Makassar

(Tulisan ini terkhusus ditujukan kepada Erika Ainun ZakinahIhsan,ST,MT & Ahad Ridha Nasruddin, S.H/ Putri Dr. dr .Hj. Fitriah Zainuddin, M.Kes/ Pengurus DPP IMMIM & DR. Ir. M.Darwis, Falah, M.Si di Upper Hills Comvention Hall Makasar , Kamis 23 Mei 2024)

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

(QS.Ar-Ruum: 21)

PENJELASAN PESAN HIKMAH( PPH):

Pesan Hikmah yang terkandung dalam ayat yang terdapat dalam QS. Ar-Rum: 21 mengajarkan kita bahwa pernikahan adalah anugerah Allah yang penuh dengan hikmah dan tanda-tanda kebesaran-Nya. Kasih dan sayang yang ditanamkan dalam hati pasangan suami istri adalah cerminan rahmat Allah, dan hubungan yang harmonis adalah manifestasi dari ketentraman yang diinginkan Allah bagi manusia.

Dengan merenungkan dan memahami ayat ini, kita diingatkan akan pentingnya membangun hubungan yang didasari cinta, kasih sayang, dan pemikiran mendalam tentang kebesaran Allah. Penjelasan tentang hal tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1.Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri:

Allah menyebutkan bahwa salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya adalah penciptaan pasangan hidup dari jenis yang sama, yakni manusia diciptakan berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan. Ini mencerminkan kebijaksanaan dan rahmat-Nya dalam menciptakan manusia secara komplementer, sehingga satu sama lain dapat saling melengkapi dan menyempurnakan kebutuhan emosional, fisik, dan spiritual.

Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menciptakan manusia dalam bentuk berpasangan dari jenis yang sama, yaitu laki-laki dan perempuan. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an:
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz-Dzariyat: 49)

2. Agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya:

Tujuan dari penciptaan pasangan ini adalah agar manusia dapat menemukan ketenangan dan kedamaian dalam hubungan tersebut. Allah menciptakan fitrah dalam diri manusia untuk merasakan ketertarikan dan kecenderungan terhadap pasangan, yang pada gilirannya memberikan rasa tenteram dan stabilitas dalam kehidupan pribadi dan sosial. Ini menunjukkan bahwa pernikahan bukan hanya sebuah kontrak sosial, tetapi juga mekanisme ilahi untuk mencapai keseimbangan emosional dan psikologis.

Tujuan penciptaan pasangan adalah agar manusia dapat menemukan ketenangan dan kedamaian dalam hubungan tersebut. Ini adalah bagian dari fitrah manusia yang diciptakan Allah. Ketentraman ini bukan hanya fisik, tetapi juga emosional dan spiritual.Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan tentang pentingnya mencari ketenangan dan kedamaian dalam hubungan suami istri:
إِنَّمَا النِّسَاءُ شَقَائِقُ الرِّجَالِ “Sesungguhnya wanita adalah saudara kandung laki-laki.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)Hadits ini menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki adalah setara dan saling melengkapi, yang mana hal ini menjadi dasar dari ketenangan yang dicari dalam pernikahan

3. Dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang:

Allah menanamkan dalam hati manusia perasaan kasih dan sayang terhadap pasangan mereka. Kasih (mawaddah) mencerminkan cinta yang mendalam, sedangkan sayang (rahmah) mencerminkan belas kasihan dan kepedulian. Kombinasi dari kedua elemen ini membentuk dasar hubungan yang kokoh dan harmonis, di mana setiap pasangan saling mendukung dan melindungi dalam berbagai keadaan. Ini juga menekankan pentingnya hubungan yang didasari cinta dan empati, bukan sekadar kewajiban atau formalitas.

Allah menanamkan dalam hati manusia rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah). Mawaddah menggambarkan cinta yang mendalam dan rahmah adalah belas kasihan dan kepedulian. Kedua elemen ini adalah pilar utama dalam membangun hubungan yang kokoh dan harmonis.Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi)Hadits ini menekankan pentingnya memperlakukan pasangan dengan baik, menunjukkan kasih dan sayang dalam rumah tangga.

4.Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir:

Ayat ini mengakhiri dengan penegasan bahwa penciptaan pasangan hidup dengan segala dinamika dan emosinya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang menggunakan akal pikirannya. Ini mengajak manusia untuk merenungkan kebijaksanaan dan rahmat Allah dalam desain kehidupan yang kompleks dan harmonis, serta menyadari bahwa setiap aspek kehidupan memiliki tujuan dan makna yang dalam, yang dapat memberikan pelajaran spiritual dan moral yang mendalam.

Manusia diajak untuk menggunakan akal mereka untuk merenungi kebijaksanaan Allah dalam setiap aspek kehidupan.Allah berfirman:
إِنَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِلْمُؤْمِنِينَ. وَفِي خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِنْ دَابَّةٍ آيَاتٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ “Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptaan kamu dan pada makhluk bergerak yang bertebaran (di muka bumi) terdapat (pula) tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini.” (QS. Al-Jatsiyah: 3-4

Pendekatan Holistik dan Komprehensif

Secara keseluruhan, ayat ini menggambarkan konsep pasangan hidup sebagai bagian dari rencana ilahi yang sempurna. Ini mencakup aspek penciptaan, tujuan, dinamika emosional, dan refleksi spiritual, yang semuanya saling terkait dalam menunjukkan kebesaran dan rahmat Allah. Penciptaan pasangan dari jenis yang sama menunjukkan kebijaksanaan dalam kesetaraan dan komplementaritas manusia. Rasa tenteram dan kasih sayang di antara pasangan menunjukkan pentingnya hubungan yang harmonis untuk kesejahteraan emosional dan sosial.

Akhirnya, penekanan pada pemikiran mengajak manusia untuk tidak hanya menerima kenyataan ini secara pasif, tetapi juga merenungkannya sebagai bukti dari kebesaran dan kebaikan Allah, sehingga memperkuat iman dan pengertian kita tentang peran dan tujuan hidup manusia di dunia ini.

Pendekatan ini holistik karena melihat setiap elemen ayat dalam konteks keseluruhan kehidupan manusia, dan komprehensif karena menjelaskan setiap bagian dengan rinci dan kaitannya satu sama lain, serta dengan makna yang lebih besar dalam konteks spiritual dan moral.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan, ayat QS. Ar-Rum: 21 menggambarkan bagaimana Allah SWT menciptakan sistem kehidupan yang harmonis dan berpasangan sebagai bagian dari rencana ilahi yang sempurna. Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan secara holistik dan komprehensif:

Penciptaan Berpasangan:
Menunjukkan kebijaksanaan Allah dalam menciptakan manusia berpasangan.Menyiratkan kesetaraan dan saling melengkapi antara laki-laki dan perempuan.Ditegaskan dalam QS. Adz-Dzariyat: 49 yang menyebutkan bahwa segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan.

Tujuan Ketenangan:
Pernikahan adalah sarana untuk mencapai ketenangan, kedamaian, dan stabilitas.Hal ini tidak hanya mencakup aspek fisik tetapi juga emosional dan spiritual.Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya ketenangan dalam hubungan dengan hadits mengenai wanita sebagai saudara kandung laki-laki.

Kasih dan Sayang:
Rasa mawaddah dan rahmah adalah dasar dari hubungan yang harmonis.Kasih dan sayang dalam rumah tangga merupakan manifestasi dari cinta dan belas kasihan.Nabi SAW menekankan pentingnya perlakuan baik terhadap pasangan dalam hadits yang menyebutkan sebaik-baik manusia adalah yang terbaik kepada keluarganya.

Refleksi Spiritual:
Ayat ini mengajak manusia untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah dalam penciptaan dan kehidupan.Menggunakan akal untuk memahami kebesaran Allah dan tujuan hidup.QS. Al-Jatsiyah: 3-4 mengingatkan bahwa ada tanda-tanda kebesaran Allah dalam penciptaan langit, bumi, dan manusia.Dengan demikian, ayat ini memberikan panduan yang jelas dan komprehensif tentang tujuan dan makna pernikahan, hubungan suami istri, serta pentingnya refleksi spiritual dalam memahami kebesaran Allah. Setiap elemen dalam ayat ini saling terkait dan menunjukkan bagaimana Allah merancang kehidupan manusia dengan bijaksana dan penuh rahmat.????

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *