Hari Bangkit Pelajar Islam Indonesia ke 77, Habib Aboe Ajak Pemerintah Berkolaborasi

JAKARTA – Sekjen DPP PKS sekaligus mantan Pengurus Pelajar Islam Indonesia Daerah Jakarta (1982–1988) Habib Aboe Bakar Alhabsyi, SE mengucapkan hari Hari Bangkit Pelajar Islam Indonesia yang ke 77

“Selamat Hari Bangkit Pelajar Islam Indonesia yang ke 77. Sebagai organisasi pelajar yang telah lama berkiprah di Indonesia, PII telah banyak memberikan peran untuk bangsa dan negara,” kata Habib Aboe kepada wartawan, Jakarta, Ahad (5/5/2024).

Bacaan Lainnya

Adalah Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan organisasi massa Pelajar Islam tertua di Indonesia yang banyak bergerak di bidang kepelajaran dan pengkaderan IsIam dan Indonesia. Di mana tujuannya, terciptanya kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan sesuai syariat Islam bagi segenap bangsa Indonesia dan umat manusia. PII berdiri Ahad, 4 Mei 1947 M/ 12 Jumadil Tsani 1366 H di Yogyakarta.

“Sekali lagi, selamat Harba PII yang ke 77. Mari terus berikan peran terbaik dalam menjaga karakter anak bangsa kita.,” terang Habib Aboe.

Setidaknya, lanjut Habib Aboe, PII telah banyak membantu membentuk karakter anak bangsa menjadi lebih baik. Saya sendiri dan mungkin alumni yang lain, sudah secara langsung merasakan manfaat yang diberikan PII tersebut.

“PII selama ini terbukti cukup bagus dalam menggembleng mental kadernya. Oleh karenanya, banyak sekali alumni PII yang saat ini menjadi tokoh nasional dan terus memberikan pengabdian terbaik untuk bangsa dan negara,” jelas Habib Aboe.

“Sebut saja ada Mas Muhajir Efendi yang saat ini menjadi Menko PMK, ada lagi Mas Hidayat Nur Wahid yang menjadi Wakil Ketua MPR RI, dan masih banyak nama lainnya,” sambungnya.

Untuk itu, Habib Aboe berharap ke depan, pemerintah perlu melakukan kolaborasi dalam pengkaderan pada pelajar di Indonesia seperti PII. Mengingat, mental pelajar perlu dibentuk biar berkarakter sesuai pancasila dan UUD 1945 yang merujuk pada ajaran Islam.

“Oleh karenanya, perlu ada kolaborasi antara pemerintah dengan lembaga non pemerintahan seperti PII ini dalam mengelola kegiatan kegiatan pelajar. Sehingga mental dan karakter pelajar akan dapat dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan,” ulas Habib Aboe.

Menurutnya, kolaborasi sangat diperlukan untuk menjawab tanty zaman yang sangat menglobal. Baginya, tayangan itu bisa dihadapi bersama dengan memperkuat karakter anak bangsa.

“Kolaborasi ini semakin dirasakan perlunya, karena tantangan globalisasi dan westernisasi semakin kuat. Kita semua tidak bisa menghidari hal itu. Yang bisa dilakukan adalah memperkuat karakter anak bangsa, sehingga mereka akan memiliki identitas yang tidak luntur,” pungkas Habib Aboe yang sempat menjabat Ketua Komisariat PII Tanah Abang 1980 s/d 1983 serta jadi Wakil Ketua DPD Jakarta Pusat ini.

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.