SOLOK – Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto menyebutkan petani harus ditinggikan kedudukannya dan dihargai. Petani sudah berjasa menyediakan pangan untuk seluruh anak bangsa.
“Produk taninya sampai ke istana. Setiap harinya dihidangkan dengan tempat terbaik,” ujar Hermanto dihadapan peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Tanaman Perkebunan dalam Rangka Kemudahan Akses Pemasaran Kopi Rakyat di Hotel Green Hill, Alahan Panjang, Kabupaten Solok belum lama ini.
“Mestinya demikian juga dengan petani yang menghasilkan produk tani tersebut, kedudukannya ditinggikan dan dihargai,” tambah legislator dari FPKS DPR RI ini.
Yang terjadi saat ini, lanjut Hermanto, petani sering kehilangan momentum nilai tambah. “Di saat tanam tidak ada pupuk. Di saat panen harga turun. Sering Kehilangan momentum,” paparnya.
Kondisi pertanian demikian, katanya, seolah diciptakan tidak punya ekspektasi masa depan. “Kalau kondisi demikian terus berlanjut, dikhawatirkan kita akan kehilangan petani milenial,” ucap Hermanto.
Bimtek untuk petani, menurutnya, merupakan salahsatu upaya untuk meninggikan kedudukan petani. “Dengan bimtek ini diharapkan petani mengetahui informasi di hulu dan di hilir. Kalau tahu informasi maka bisa buat strategi,” tutur Hermanto.
“Sebagai petani kopi jangan puas sekedar menghasilkan buah kopi. Harus tahu caranya bagaimana agar bisa menghasilkan nilai tambah,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini.
Selain Hermanto, hadir sebagai narasumber Romauli Siagian (Koordinator Serat dan Atsiri Kementerian Pertanian), Rezky Hidayat (Kepala Bidang Perkebunan, Tanaman Semusim dan Rempah Provinsi Sumatera Barat), Deni Mahesarani (Pembina Sekolah Tani Ternak Nelayan Provinsi Sumatera Barat). Hadir juga tokoh muda setempat Roi Yurnades.