JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto mengungkapkan ketersediaan beras dalam negeri dari bulan Januari sampai Mei 2021 ini diperkirakan melimpah. Ketersediaan beras pada bulan Mei diperkirakan 24.901.172 ton sementara kebutuhan hanya 12.336.041 ton.
“Berarti diperkirakan ada surplus beras sebanyak 12.565.130 ton. Ketersediaan beras surplus tapi Pemerintah tetap ingin impor 1 juta ton. Dimana kebanggaan Pemerintah terhadap produk dalam negeri ? Dimana nasionalisme Pemerintah ?,” tutur Hermanto pada wartawan, Selasa (16/3/2021).
Menurutnya, ketersediaan beras pada bulan Mei sebanyak 24.901.172 ton itu berasal dari stok beras di akhir Desember 2020 sebanyak 7.389.575 ton ditambah potensi produksi beras sebesar 17.511.596 ton.
“Semua angka tersebut dikemukakan oleh Pejabat Kementerian Pertanian yang dihadiri juga oleh Dirut Bulog dalam rapat dengan Komisi IV DPR ,” ungkap legislator dari FPKS DPR ini.
Beberapa waktu lalu Pemerintah memutuskan pada tahun 2021 ini akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan impor tersebut untuk menjaga ketersediaan beras di dalam negeri agar harganya bisa tetap terkendali.
Sementara itu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan impor beras akan digunakan untuk menambah cadangan beras atau iron stock guna memastikan beras selalu ada. Iron stock ini tidak dipengaruhi oleh panen atau apapun.
“Kalau sudah surplus mengapa mesti impor ?. Surplus beras itu bisa untuk memenuhi iron stock,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini. (joko)