JAKARTA – Perbuatan tidak manusiawi terjadi di Kota Sorong Papua Barat, dimana seorang wanita asal Buton Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam KKST Sorong Raya yang mengidap ODGJ dituduh sebagai oknum penculik anak sehingga dibakar hidup-hidup.
Ketua KKST Sorong Raya La Tumpu, memastikan bahwa Wage Suti bukan bagian sindikat penculikan anak seperti yang dituduhkan warga. Ia pun menegaskan Wage Suti adalah warganya yang mengalami gangguan jiwa alias ODGJ. Karena kondisinya itu, ia ungkapkan, Wage Suti kerap jalan sembarangan.
Di tempat terpisah, Ketua DPN HIPPMA Sultra Jabodetabek, Amrin Ajira, mengatakan turut beduka cita atas meninggalnya Alm. Wage Suti, wanita asal Buton yang dituduh penculik anak, kemudian dihakimi massa sampai babak belur, ditelanjangi hingga berakhir pada pembakaran.
“Kami sangat mengutuk keras tindakan tersebut yang terjadi di Jalan Basuki Rahmat Kilometer 8, Kota Sorong. Dan meminta pihak Kepolisian untuk menangkap semua pelaku pengeroyokan, pelucutan dan pembakaran kemudian ditindak tegas sesuai Undang-undang yang berlaku,” kata Amrin Ajira di Jakarta, Kamis (26/1/23).
Harusnya, ujar Amrin Ajira, masyarakat cerdas dalam bermedia sosial atau memfilter semua informasi yang beredar agar tidak termakan oleh isu-isu yang tidak jelas sehingga melakukan sesuatu yang merugikan orang lain hingga berakhir pada kematian.
“Kami mengharapkan semua pihak terkait agar merespon persoalan ini dan mencari jalan keluar sehingga tidak terjadi dikemudian hari,” pintanya.
Untuk itu, Amrin meminta kepada Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk memerintahkan Kapolda Papua Barat untuk segera menuntaskan kasus yang yang tidak berprikemanusiaan tersebut. Kemudian, pihaknya memberi waktu selama 3×24 jam untuk segera menangkap seluruh pelaku dan jika melewati dari pada waktu yang telah ditentukan, maka DPN HIPPMA SULTRA memastikan akan menduduki Mabes Polri sampai kasus ini diselesaikan. Dan juga ia berharap kepada Mabes Polri agar segera menangkap provokator dan semua pelaku pemukulan, pelucutan dan pembakaran terhadap alm. Wage Suti.
“Kami Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sulawesi Tenggara Jabodetabek (HIPPMASULTRA JABODETABEK) akan mengawal kasus ini sampai tuntas,” pungkasnya.