Cara Bangun Karakter dalam Perusahaan

Selamat Pagi Pak DR Suharsono

Perkenalkan saya Allen, warga Gorontalo. Umur 31 tahun. Pekerjaan lagi merintis dan mengembangkan usaha menjadi sukses.
Dari situ pertanyaan saya muncul. Saya rasa Bapak Doktor lah orang tepat untuk menjawab pertanyaan saya.

Begini, saya itu Pak, sudah jalani usaha sudah jalan dua tahun. Saya mulai Matet 2019.

Tapi, dalam perjalanan usaha ini. Saya merasa pembangunan karakter atau budaya organisasi perusahaan saya tidak kuat. Sementara dari buku dijelaskan karakter perusahaan penting. Atau bagaimana itu Pak, apa tidak penting karakter organisasi di perusahaan?

Bagamana agar karakter perusahaan kuat jika karakter itu perlu? Dan bagaimana tahapan membangun karakter perusahaan atau organisasi yang tepat? Mohon arahannya Pak DR Suharsono.

Terima kasih atas bantuannya.

Allen, Gorontalo (081351***)

Jawaban:

Karakter memiliki peran penting dalam kesuksesan peribadi maupun organisasi. Organisasi berkembang sejalan dengan berkembangnya karakter orang-orang yang membangun organisasi tersebut.

Dalam kehidupan, sebelum seseorang sukses dia harus membangun karakter sukses terlebih dahulu. Seorang pengusaha peternakan yang sukses wajib memiliki karakter pengusaha ternak yang baik.

Pengusaha apapun wajib memiliki karakter pengusaha pada bidang yang digelutinya. Sayangnya pak Allen tdak menyebutkan bidang usaha yang dilakukan.

Organisasi yang berkembang pasti diikuti berkembangnya karakter dalam organisasi tersebut. Praktik-praktik pengelolaan usaha yang baik dilakukan untuk menunjang berkembangnya perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar dan maju pasti membangun budaya kerja yang baik.

Misalnya sangat menghargai produktifitas yang tinggi, disiplin, dsb. Budaya kerja inilah yang menjadi karakter perusahaan tersebut.

Orang-orang yang bekerja di sana mengimplementasikan produktifitas tinggi dan disipin sebagai nilai luhur dari perusahaan tersebut.

Dalam Wikipedia disebutkan karakter adalah sifat batin yang yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.

Karena sifat batin ini mempengaruhi aspek-aspek penting manusia maka perlu dibentuk supaya bersifat positif dan memberdayakan. Karakter yang memberdayakan akan mempengaruhi pikiran dan perilaku si pemilik karakter.

Saya tidak tahu, seberapa besar organisasi usaha yang pak Allen miliki. Berapa jumlah SDM-nya. Bagaimana tata kelolanya. Asumsi saya perusahaan pak Allen masih belum besar.

Alangkah bagusnya membangun karakter positif dari awal. Persiapkan sistem tata kelola yang baik. Sistem yang baik akan membangun karakter yang baik. Sistem tata kelola yang kurang baik akan memberi peluang terbentuknya karakter yang kurang baik.

Buku ‘Grow with Character’ menjelaskan bagaimana perusahaan-perusahaan besar dan maju membangun budaya dan karakter organisasi. Buku ini disusun oleh Indonesian People Champions, yakni para manajer dan direktur SDM perusahaan-perusahaan tersebut.

Mereka menjelaskan bagaimana mereka membangun ‘best practices’ dalam organisasi perusahaan mereka sehingga menjadikan perusahaan maju dan berkembang.

Sebagai patokan, saya akan berikan beberapa panduan bagaimana membangun karakter di organisasi atau perusahaan. Pak Allen dapat membangun karakter di perusahaannya dengan mengimplementasikan panduan ini.

Pembentukan karakter dalam organisasi paling tidak didasarkan pada tiga aspek utama, yakni: excellence – keunggulan, profesionalimsm, dan ethics.

1. Excellence

Aspek excellence atau keunggulan mengandung arti sikap ingin unggul, sukses, dan menjadi lebih baik. Orang atau organisasi yang memiliki sikap excellence selalu memiliki tujuan keunggulan yang mau dicapai.

Mereka memiliki standar kinerja yang mau dicapai atau dilampaui. Dalam bidang apa saja. Mereka selalu mengeset target-target. Mereka berani memulai sesuatu yang baru. Mereka berkomitmen.

Dan mereka mengadakan perbaikan terus menerus terhadap tindakan yang mereka ambil. Sikap excellence akan membawa produktifitas yang lebih tinggi.

2. Profesionalism

Aspek profesionalisme menuntut seseorang untuk memiliki disiplin, kerja keras, dan memiliki kompetensi yang mumpuni untuk melakukan tugas dan kewajibannya.

Dampak dari dari aspek ini adalah seseorang menjadi handal dan produktif. Produktifitas karyawan akan membawa produktifitas organisasi secara keseluruhan. Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja harus dilakukan bagi setiap karyawan.

Seorang yang profesional memiliki beberapa karakter penting, diantaranya: selalu ingin belajar, ingin memberikan pelayanan terbaik, mendorong orang lain untuk maju dan berkembang, dan mau menjadi salesman bagi perusahaannya.

3. Ethics

Aspek etika mengacu pada penerapan prinsip-prinsip baik-buruk, pantas-tidak pantas, terhadap norma yang berlaku. Aspek etika membuat seseorang menjadi taat azaz, selalu megikuti aturan dan norma.

Dalam organisasi, hal ini penting. Organisasi penuh dengan regulasi dan aturan yang mengikat. Ketaatan pada aturan dan norma akan membawa keteraturan organisasi.
Karakter yang dibangun dengan mengacu pada ketiga aspek tersebut, saya yakin, akan membawa perbaikan yang signifikan pada setiap perusahaan. Membangun keunggulan di semua sector dan bidang kerja.

Membangun profesionalisme kerja melalui pelatihan-pelatihan pada SDM. Menerapkan etika kerja utuk membentuk keteraturan dan keharmonisan dalam bekerja.

Masalah karakter bukan masalah sederhana. Pembentukannya diperlukan pemikiran dan konsep yang jelas.

Penerapannya dilakukan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini akhirnya akan membentuk karakter pada diri seseorang dan organisasi.

Selamat mencoba, pak Allen. Sukses untuk bapak. []

[ Kali ini DR Suharsono memberi kesematan buat Anda sekalian yang ingin curhat, ada personalan hidup yg susah diselesaikan terkait keluarga, karir, bisnis, keuangan dll.

Daftar pertanyaan bisa dihubungi Nomor what’s App 081364923457

Catatan: identitas bisa disembunyikan dan jawabannya dimuat di belarakyat.com

Terimakasih

Cc: DR SUHARSONO, MM, MPd]

Pos terkait