Buka DKN KMHDI, Walikota Makassar: Harus Wujudkan SDM Berdaya Saing Global

MAKASSAR – Pembukaan Diklat Kewirausahaan Nasional Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (DKN KMHDI) merupakan salah satu jenjang kaderisasi yang dimiliki oleh KMHDI. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, (3/3/2023) bertempat di Ballroom Hotel Harper Perintis, Makassar, Sulawesi Selatan.

DKN KMHDI dibuka Walikota Makassar yang diwakili oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar, Rianto Suhardin. Dalam kesempatan ini, Rianto mengucapkan permohonan maaf Walikota Makassar karena belum berkesempatan hadir dalam kegiatan ini.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Rianto tersebut, Walikota Makassar menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar KMHDI karena telah mau dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman yang begitu pesat.

“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam dunia revolusi industri 4.0 segalanya berubah dan berkembang secara cepat. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi. Oleh karena itu peningkatan kualitas SDM jadi prioritas utama, dan saya lihat KMHDI sudah berjalan di jalur ini,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa seleksi terhadap sumber daya alam yang dimiliki juga penting dalam mengarahkan pembangunan kualitas SDM hari ini. Dan hal ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah Kota Makassar.

“Peningkatan kualitas SDM melalui balai latihan kerja, program pemagangan juga menjadi penting untuk dilakukan. Sehingga apabila upaya-upaya ini dilakukan secara konsisten, maka ke depannya kita pasti memiliki SDM yang berkualitas dan mampu berdaya saing tinggi,” terang Rianto.

Dalam kesempatan ini, ia mengharapkan ruang ini dapat dimanfaatkan untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan guna bersama untuk bergerak maju demi kemajuan bangsa.

“Saya harapkan kegiatan ini dapat menjadi ruang sharing, baik pengalaman maupun pengetahuan dengan tujuan peningkatan kualitas SDM di Makassar khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” tutupnya.

Adapun pembukaan DKN KMHDI dihadiri oleh 150 peserta yang terdiri dari peserta DKN, lembaga Hindu se-Sulawesi Selatan, stakeholder, dan organisasi kemahasiswaan di Sulawesi Selatan.

Pos terkait