JAKARTA – Sejumlah peserta seleksi calon Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Pemilu 2024 di Kabupaten Buru Provinsi Maluku berkeluh kesah. Mereka mencium adanya indikasi dugaan kecurangan dalam seleksi Panwascam Pemilu 2024 di Bumi Bupolo tersebut.
“Dugaan adanya kecurangan dalam seleksi Panwascam Pemilu 2024 di Kabupaten Buru itu bukan tanpa sebab. Salah satu yang paling kentara ialah peserta yang memiliki nilai tinggi justru tidak lolos dalam tahapan seleksi,” ujar Abdurrahman Jatli selalu Korlap dalam orasinya di depan kantor Bawaslu Pusat, Jakarta, Jumat (4/11/22).
Jatli menambahkan, rekrutmen calon Panwascam yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Buru dimulai dari masa pendaftaran kemudian sampai tahap kedua yang merupakan seleksi administrasi, kemudian tahap ketiga adalah tes tertulis berbasis Computer Assisted Test (CAT). Peserta yang lolos tes tulis, sambungnya, dinyatakan berhak mengikuti tahap seleksi berikutnya yakni tes wawancara.
“Pada tahap tes tulis berbasis CAT inilah, sejumlah peserta merasa ada kejanggalan. Dimana peserta yang nilai tes tulisnya tinggi justru tidak lolos ke tahap berikutnya. Diduga Kinerja Buruk Bawaslu Kab. Buru ini mencenderai Nilai-Nilai Demokrasi,” tegasnya.
Sekedar informasi, aksi mereka akan dilanjutkan pada Senin (7/11) mendatang untuk menyuarakan aspirasi di depan kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).