Aziz Syamsudin Jangan Memperkeruh Suasana Jelang Munas Golkar

Oleh: Sirajuddin Abdul Wahab, Fungsionaris DPP Partai Golkar

Pernyataan pendukung Airlangga Hartarto sebagai calon Ketua Umum DPP Golkar, Azis Syamsuddin, tentang sebuah komitmen yang dianggap dilanggar oleh calon kuat DPP Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), adalah sangat naif.

Satu sisi Azis terlalu baper (bawa perasaan) dan seperti orang ketakutan. Sehingga dia Mencoba menjustifikasi Bamsoet melanggar komitmen dan akan dilaknat tuhan.

Pernyataan ini sangat nyeleneh dan kekanak-kanakan serta tidak pantas keluar dari mulut seorang pimpinan DPR RI yang terhormat. “Emang Tuhan itu keluarga dia atau pamannya dia, sehingga dia seolah-olah bisa perintahkan “Tuhan” untuk melaknat orang?”

Pernyataan seperti ini harusnya dihindari. Urusan politik itu sangat dinamis dan perlu kecerdasan dan kematangan mental dalam menjalaninya. Dengan itu, biarkan saja kedua tokoh itu yang menyelesaikan hal-hal apa yang mereka sepakati. Para pendukung, terutama orang-orang seperti Azis, harus tetap menjaga kesejukan yang telah disepakati oleh keduanya. Agar tidak memancing reaksi-reaksi dari bawah.

Reaksi seperti ditunjukkan Azis sangat tidak dewasa. Kenapa harus mempersoalkan komitmen jika mengklaim telah mendapatkan dukungan dari DPD I dan DPD II. Kenapa tidak membiarkan keduanya bertarung terbuka secara adil. Tanpa embel-embel ini dan itu. Toh keduanya sama-sama punya basis pendukung dan kekuatan yang sama. Tanpa takut kalah.

Sejak awal Bamsoet telah sepakat colling down untuk menjaga suasana pelantikan presiden tetap kondusif. Dan sikap Bamsoet yang seperti itu sangat negarawan dan dewasa. Di tengah sengitnya persaingan ia tetap memikirkan masa depan partai dan mengutamakan kepentingan bangsa.

Dan secara jelas Bamsoet mengatakan “mendukung Airlangga maju pada Munas bulan Desember”, bukan menyatakan mundur dari pencalonan. Bamsoet tidak pernah mengatakan mundur, bahkan lebih dulu mendeklarasikan diri untuk menjadi calon ketua umum.

Maju menjadi calon ketua umum bukan semata-mata kehendak Bamsoet, tetapi permintaan dan desakan dari seluruh kader di akar rumput, DPD I, DPD II, dan juga tokoh-tokoh Golkar. Ini amanah yang tak boleh diabaikan, justru jika Bamsoet tidak maju, hal itu dapat dikatagorikan sebagai bentuk pengkhianatan Bamsoet terhadap aspirasi akar rumput partai Golkar.

Sirajuddin Abdul Wahab
Fungsionaris DPP Partai Golkar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *