Ada Skeptis Dibalik Kejujuran Pemdes Desa Tonda Untuk Anggaran Perlombaan Desa Tonda

Penulis: Egi Ningrat | Mahasiswa Muhammadiyah Mataram

Akhir-akhir ini kita dibuat bangga dan terharu atas pencapaian yang di dapatkah Oleh Desa Tonda. Yang dimana Tonda adalah salah satu Desa yang menjadi rekomendasi Kec. Madapangga untuk mengikuti perlombaan desa di tingkat Kab. Bima.

Pada tanggal 1 Juni, alhamdulillah Desa Tonda dinyatakan sebagai Desa yang mendapatkan peringkat pertama dalam perlombaan Desa tingkat Kab. Bima tersubur. Sehingga Desa Tonda masuk di tingkat selanjutnya yaitu tingkat Provinsi.

Namun, penulis tidak ingin terlalu jauh menyentuh persoalan peringkat dan capaian Desa Tonda. Namun penulis disini ingin mencoba menyentuh persoalan Anggaran untuk perlombaan Desa Tonda. Walaupun ada beberapa mulut yang menyampaikan bahwa anggaran tersebut tepat sasaran dan sudah dipergunakan dengan baik, sesuai dengan kebutuhan perlombaan Desa. Namun penulis ingin mencoba mencari tau lebih dalam

Penulis juga mendapatkan informasi bahwa Anggaran Perlombaan Tingkat Kabupaten dan Tingkat Provinsi mendatang di satukan menjadi 1 program. Sehingga total keseluruhan untuk anggaran tersebut sebesar 190 Juta.

Tentunya muncul pertanyaan, anggaran sebesar 190 Juta dipakai untuk apa saja? Memang jelas sebagian anggaran dipergunakan untuk penambahan ruang kantor dan perbaikan Polindes. Namun anggaran 190 Juta itu tidak mungkin hanya dipergunakan untuk penambahan ruang kantor desa dan perbaikan Polindes saja. Tentunya masih tersisa banyak dari anggaran tersebut.

Penulis juga mendapatkan informasi bahwa sebagain masyarakat menggunakan anggaran pribadinya untuk membeli bahan-bahan penghias pagar dan lainnya. Lalu yang menjadi pertanyaannya, dikemanakan sisa anggaran tersebut? Kok masyarakat sampai pake anggaran pribadi. Seharusnya desa sebagai fasilitator untuk kebutuhanmasyarakat. Kalau difikir-fikir juga keuntungan bagi masyarakat banya tidak ada.

Munculnya narasi penulis di atas, tentunya atas dasar skeptis yang dirasakan. Jangan sampai ada dugaan liar yang tidak ingin kita dengarkan secara bersama dari penulis. Dugaan liar yang dimaksud, mungkin saja Anggaran tersebut disalahgunakan, dibagi-bagi rata mungkin oleh Pemdes Desa Tonda, wallahualam.

Untuk Pemdes Desa Tonda, tentunya untuk kebaikan bersama dan agar tidak muncul dugaan dugaan liar, alangkah baiknya lakukan LPJ agar anggarannya jelas dan biar Masyarakat Desa Tondapu tau.

Pos terkait