Bineka Tunggal Ika Keragaman Identitas Budaya Bangsa

Bineka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia. Semboyan itu diejawantahkan dalam butir ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Hal itu menjadi penciri NRI dan pun telah diakui dan dikagumi negara lain, termasuk oleh Amerika dengan presidennya, Barak Obama beberapa waktu yang lalu.

Bineka Tunggal Ika itu pula tercermin dalam perpolitikan Indonesia. Mengingkari keragaman identitas bangsa Indonesia berarti mengingkari ciri budaya bangsa Indonesia itu sendiri. Identitas bangsa Indonesia yang beragam tercermin dalam perpolitikan Indonesia, bahkan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia. Salah satunya dalam pendeklarasian Sumpah Pemuda 1928.

Bacaan Lainnya

Para deklarator Sumpah Pemuda adalah para pemuda Hindia Belanda (cikal bakal Indonesia) yang berasal dari beberapa identitas suku/ etnik, seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Borneo, Jong Selebes, Jong Sunda, Jong Maluku, dll. Hal itu menunjukkan keragaman pemuda bangsa Indonesia. Termasuk mereka beragam dalam hal beragama. Walau identitas mereka beragam, tetapi mereka tetap bersatu, bersatu dalam perbedaan identitas.

Keragaman suku bangsa, sekaligus keragaman bahasa, dipersatukan oleh kesepahaman bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang berakar pada bahasa Melayu sebagai lingua franca tidak berarti menghilangkan identitas masing-masing suku/ bahasa daerah. Justru diksi/ pilihan kata “menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia” didasari kesadaran yang penuh bahwa bangsa Indonesia terdiri atas suku dan bahasa daerah yang berbeda-beda, namun bersepakat menjunjung bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

Kesadaran perlunya persatuan atas keragaman identitas itulah yang menjadi modal persatuan dan rasa kebangsaan Indonesia. Kesadaran perlunya persatuan sebagai kunci untuk memeroleh kemerdekaan disatukan oleh bahasa yang sama, yaitu bahasa Indonesia.

Dengan begitu, melarang apalagi mengharamkan identitas dalam berpolitik, itu sama artinya dengan mengingkari sejarah persatuan bangsa Indonesia. Identitas keragaman Indonesia yang kemudian secara luhur disemboyankan dengan Bineka Tunggal Ika merupakan sesuatu keniscayaan.

Keragaman identitas Indonesia merupakan ruh kebangsaan Indonesia itu sendiri. Mengingkari keragaman identitas Indonesia berarti melunturkan ruh kebangsaan Indonesia. Dengan kata lain, menolak politik identitas berarti telah jelas-jelas menentang ruh persatuan Indonesia, yaitu Bineka Tunggal Ika.

Jakarta, 15 Februari 2023,

Erfi Firmansyah/ Pengamat Bahasa dan Budaya UNJ

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *