JAKARTA ~ Nama Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Tenaga Kerja RI, tengah menjadi sorotan publik usai terlibat dalam dua kontroversi besar yang mengguncang panggung politik nasional. Figur yang dikenal sebagai aktivis dan loyalis sejumlah tokoh politik ini menuai kecaman publik setelah pernyataannya yang dinilai tidak sensitif, serta penangkapannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan pemerasan.
Kontroversi pertama mencuat pada beberapa bulan lalu ketika Immanuel mengeluarkan pernyataan yang dianggap kontroversial di hadapan awak media di Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Jakarta Pusat. Saat menanggapi isu eksodus warga akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah, Immanuel mengatakan, “Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi.” Pernyataan ini langsung memicu gelombang kritik di media sosial. Warganet mengecam Immanuel karena dianggap tak empati terhadap keresahan masyarakat yang tengah menghadapi tekanan ekonomi dan sosial.
Belum reda kontroversi tersebut, publik kembali dikejutkan dengan kabar penangkapan Immanuel oleh KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada, Kamis (21/08/2025). Dalam OTT tersebut, KPK menyita sejumlah barang bukti mencolok, termasuk uang tunai dalam jumlah besar, puluhan mobil mewah, dan sepeda motor Ducati. Dugaan pemerasan yang melibatkan Immanuel diperkirakan berkaitan dengan pengurusan proyek-proyek ketenagakerjaan dan perizinan yang dikelola kementeriannya.
KPK hingga saat ini belum merinci jumlah uang yang disita, namun juru bicara lembaga antirasuah tersebut menyebut operasi ini merupakan hasil penyelidikan selama berbulan-bulan dan melibatkan sejumlah pihak lain yang kini juga tengah diperiksa. “Kami akan mengungkap seluruh pihak yang terlibat dalam skema ini. Ini bukan kasus tunggal,” ujar Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto.
Fitroh menyebut pria yang akrab disapa Noel (Immanuel Ebenezer-red) Benar ditangkap langsung dalam OTT diduga terima sejumlah uang. Meski demikian, ia belum memerinci siapa saja pihak lain yang ikut diamankan tim KPK bersama Noel. Tegasnya
Immanuel Ebenezer bukan sosok asing dalam kancah politik nasional. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Jokowi Mania (JoMan), kelompok relawan pendukung Presiden Joko Widodo. Menariknya, dalam dinamika politik berikutnya, ia juga menjadi Ketua Relawan Prabowo Mania, mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Pilpres. Latar belakang aktivisme inilah yang sempat membuatnya dijuluki sebagai “aktivis lintas loyalitas.”
Penangkapan ini menjadi pukulan berat tidak hanya bagi Immanuel secara pribadi, tetapi juga bagi Partai Gerindra, tempat ia bernaung. Sebagai partai pengusung utama Prabowo, yang saat ini menjabat sebagai Presiden RI, Gerindra harus menghadapi tekanan untuk bersikap tegas terhadap kader-kadernya yang tersangkut kasus korupsi.
Pihak Istana sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait penangkapan Immanuel. Namun sumber internal menyebutkan bahwa Presiden Prabowo telah memanggil sejumlah pejabat terkait untuk membahas dampak politik dan hukum dari kasus ini. Desakan publik untuk segera melakukan reshuffle kabinet juga mulai menggema, dengan alasan membersihkan pemerintahan dari pejabat bermasalah.
Kasus ini diprediksi akan menjadi ujian besar pertama bagi pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo. Selain mempertaruhkan kredibilitas pemerintahan dalam pemberantasan korupsi, kasus Immanuel Ebenezer juga memperlihatkan bahwa persoalan moral dan integritas di kalangan pejabat negara masih menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai.
(CP/red)