Hermanto: Bangsa Indonesia Terusik Atas Pelanggaran Kemanusiaan di Gaza dan Rafah

JAKARTA – Anggota MPR RI Hermanto menyebutkan, para pendiri bangsa meletakkan kata ‘kemanusiaan’ tidak saja di Pancasila tetapi juga pada Pembukaan UUD NRI 1945. Ini berarti para pendiri bangsa menginginkan segenap bangsa Indonesia memiliki rasa kemanusiaan yang peduli terhadap pembebasan dari ketertindasan dan penderitaan atas penjajahan suatu bangsa.

“Terusik bila ada pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” papar Hermanto dihadapan peserta kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Hotel Nan Tongga, Kota Pariaman, Sumatera Barat belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Pancasila sila ke-2 menyebutkan: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Pembukaan UUD NRI 1945 menyebutkan: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Saat ini di Palestina ada pelanggaran kemanusiaan yang masif oleh penjajah Israel. Israel membombardir kota-kota di Gaza. Puluhan ribu warga palestina meninggal, mayoritas wanita dan anak-anak. Bangsa Indonesia sangat terusik atas pelanggaran kemanusiaan di Gaza dan Rafah,” ungkap legislator dari FPKS MPR RI ini.

“Israel melakukan genosida, upaya menghancurkan ras di dunia,” tandas Hermanto.

Atas dasar Pancasila dan Pembukaan UUD NRI 1945 diatas, kata Hermanto, Bangsa Indonesia secara konsisten aktif mendukung perjuangan rakyat Palestina.

“Sesuai dengan ideologi bangsa dan konstitusi, pada kesempatan ini kita semua memberikan dukungan moral agar Palestina segera merdeka,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini.

Sebagai wujud solidaritas terhadap Palestina, para peserta kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR mengenakan syal yang tertera bendera Indonesia dan Palestina.

Hadir memberikan sambutan pada kegiatan ini tokoh muda setempat Muhajir Muslim, Kepala Desa Kampung Apar Dodi Susandra dan Ketua Asosiasi Kepala Desa Kota Pariaman Masrudin.

Selain itu, hadir pula dalam kegiatan tersebut mahasiswa dari 4 perguruan tinggi setempat yaitu: Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Universitas Sumatera Barat dan Institut Agama Islam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *