Dalam lomba debat yang diselengarakan di tingkat SMA/SMK dan antarmahasiswa yang penulis amati tingkat provinsi maupun tingkat nasional, ada mekanisme standar yang dilakukan. Penulis terlibat dalam berbagai lomba debat tersebut sebagai juri maupun pelatih.
Bahkan penulis juga pernah mengamati langsung lomba debat mahasiswa antaruniversitas di salah satu negara ASEAN. Lazimnya, lomba debat tersebut menggunakan mekanisme lomba debat antartim yang terdiri atas dua tim yang disebut debat parlementer, yaitu adanya tim pemerintah vs tim oposisi atau tim pro vs tim kontra.
Uniknya, dengan pertimbangan efektivitas pelaksanaan lomba debat, ada juga penyelenggara debat mahasiswa berskala nasional yang menghadirkan tiga tim dalam satu kali perdebatan, yaitu tim kontra, tim pro, dan tim netral.
Mekanisme debat seperti ini sebenarnya tidak lazim dalam lomba debat internasional. Posisi tim netral ini serba salah, bukan tim pro, tetapi bukan juga tim kontra. Bahkan ada yang guyon menyatakan tim netral ini sebagai “tim yang bukan-bukan”.
Terkadang tim netral itu menyerang tim pro dan mendukung tim kontra. Lalu, pada kesempatan lain, mereka menyerang tim kontra dan mendukung tim pro. Dengan begitu, tim ini dianggap tim yang tidak konsisten, plin-plan, dan mengalami kegamangan.
Sejauh pengamatan penulis, tim netral ini selalu berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Bahkan, tim tersebut jarang sekali memenangkan perlombaan. Argumen yang mereka tampilkan nampak kurang menggigit, kurang meyakinkan karena terkesan kontradiktif. Hal ini tentu amat memengaruhi pertimbangan dewan juri.
Anehnya, tim seperti tim netral tersebut nampaknya terdapat pula pada konstalasi capres dan cawapres 2024. Dalam debat capres yang diselenggarakan KPU RI, sangat nampak indikasi adanya tim yang menunjukkan dirinya sebagai tim netral/ tim gamang. Hal ini nampak dari argumen-argumen yang dilontarkan capres. Argumen yang ditampilkan terkadang pro, tetapi pada kesempatan lain menampilkan argumen kontra.
Benarkah ada paslon yang memosisikan diri sebagai tim netral dalam debat capres dan cawapres 2024? Paslon yang tidak secara tegas berargumen mendukung program pemerintah yang sedang berkuasa atau menempatkan diri sebagai oposisi? Rangkaian debat paslon capres-cawapres 2024, menjadi jawabannya.
Jakarta, 12 Des. 2023,
Erfi Firmansyah, Pengamat Bahasa dan Budaya UNJ