Wakil Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang: Syahwat Politik Afriansyah Naik lalu ingin Kudeta Pak Yusril ! 

Wakil Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang Jihan Raliby (Dok. Pribadi)

JAKARTAPartai Bulan Bintang (PBB) telah membentuk kepengurusan baru pasca mundurnya Yusril Ihza Mahendra dari kursi ketua umum (ketum).

Namun, dibawah kepengurusan baru Pj Ketua Umum Partai Bulan Bintang Fahri Bachmid ada beberapa orang yang diberhentikan dari struktur partai salah satunya Afriansyah Noor yang menjabat sebagai Wamenaker RI kala itu posisinya sebagai Sekretaris Jenderal PBB.

Bacaan Lainnya

Pemberhentian yang dilakukan Fahri Bachmid tersebut membuat beberapa pihak merasa tidak puas dan senang. Bahkan, mereka meminta Kemenkumham RI untuk membatalkan SK Kepengurusan baru itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang, Jihan Raliby menyebut mundurnya Yusril disebabkan hasutan dari Afriansyah Noor dengan mengajak seluruh DPW PBB segera mendongkel kepemimpinan Yusril.

“November 2023, PBB menggelar konsolidasi, namun Sekjen kala itu malah bermanuver mengajak seluruh DPW segera mendongkel kepemimpinan Yusril. Ini namanya kudeta,” ungkap Jihan Raliby seperti dikutip dari ipol.id, Kamis (27/6/2024).

Jihan menjelaskan keputusan mundur Yusril dilakukan saat sidang Musyawarah Dewan Partai (MDP) di Jakarta 18 Mei lalu. Alih-alih Afriansyah Noor naik jabatan, forum MDP melalui voting, memilih Fahri Bachmid sebagai Pj Ketum PBB yang baru menggantikan Yusril.

Mahasiswa S-2 UI tersebut menduga, Afriansyah Noor punya syahwat politik yang tinggi agar dirinya bisa menggantikan posisi Yusril. Mengingat jabatan ketum sebuah partai berpotensi mendapatkan jabatan empuk di pemerintahan yang akan datang. Apalagi PBB, katanya saat ini tergabung dalam koalisi pendukung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.

Menurutnya Yusril juga mempertimbangkan beberapa alasan mengapa dirinya harus mundur. Selain mencium gelagat tak sedap dari eks sekjennya sendiri.

Jihan juga menilai putra Belitung itu ingin adanya regenerasi kader dari generasi muda agar tampil untuk PBB lebih maju. Hal lain, katanya Yusril ingin PBB memposisikan diri sebagai partai demokratis yang tidak tabu berganti kepemimpinan.

“Dan saya yakin, Pak Yusril ingin menantang balik orang-orang yang mengkudeta dirinya, mempersilakan pihak-pihak yang haus akan syahwat kekuasaan bertarung secara fair memperebutkan posisi ketum baru dalam forum MDP ketika itu,” tegas Jihan.

Masih kata dia, pengunduran diri Yusril Ihza Mahendra diterima oleh peserta MDP. Kemudian diputuskan untuk voting memilih Pj Ketum sementara, sebelum Ketua Umum PBB yang baru dipilih dalam muktamar yang sedianya akan berlangsung pada Januari 2025.

Pemilik hak voting memenuhi kuorum, terdiri atas Dewan Pimpinan Wilayah se-Indonesia yang berjumlah 38 suara, dan badan-badan khusus serta badan otonom PBB yang berjumlah 11. Sehingga total berjumlah 49 suara.

“Dalam voting, Afriansyah Noor mendapatkan 20 suara. Dia kalah dari Fahri Bachmid, yang unggul 29 suara, dan terpilih sebagai Pj Ketum PBB,” pungkasnya. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.