JAKARTA – Wakil Bendahara Umum Partai Bulan Bintang, Pratiwi Supra Dini, menilai pernyataan Direktur Eksekutif Indonesia Law and Democracy Studies (ILDES), Juhaidy Rizaldy tentang Yusril Ihza Mahendra termasuk orang hebat dalam mengantarkan seorang Calon Presiden menjadi Presiden sudah sangat tepat. Pasalnya, Ketua Umum PBB ini telah memiliki pengalaman politik dan jabatan Menteri pernah disandangnya yang membuat dirinya mampu menentukan pilihan politik yang jitu.
“Kami nilai statement Direktur ILDES Mas Rizaldy sudah tepat, karena Prof Yusril kenyang akan pengalaman politik dan pernah mengantarkan bangsa Indonesia pada 1998 secara konstitusional,” kata Pratiwi Supra Dini dalam keterangan persnya, Jumat (16/2/24).
Caleg DPR Nomor Urut 1 Dapil Bengkulu ini pun mengatakan bahwa Yusril Ihza Mahendra di TKN menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum Prabowo Gibran, serta Sekjen PBB Afriansyah Noor sebagai Wakil TKN Prabowo Gibran. Dan keduanya, sambungnya, fokus memperlihatkan PBB berada di belakang layar Prabowo Gibran.
“Prof Yusril dan Sekjen PBB telah membuktikan kemenangan Prabowo Gibran dalam hitungan quick count. Dan semoga bulan Oktober pasangan 02 dilantik jadi Presiden dan Wakil Presiden,” ujarnya seraya berdoa.
Dini sapaan akrab Pratiwi Supra Dini ini berpandangan bahwa anak-anak muda Indonesia jika ingin maju dan sukses dalam karier politik, harus dengar nasehat dan banyak belajar dari ahlinya yaitu Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra.
“Anak muda yang mau sukses karir politik. Saran saya ya banyak belajar sama Prof Yusril,” tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Law and Democracy Studies (ILDES) Juhaidy Rizaldy menyoroti kelakar Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat Yusril Ihza Mahendra mengunjungi kantor PKB pada 2023.
Saat itu, Cak Imin menyebut Yusril orang hebat karena mampu menjadikan Abdurrahman Wahid dan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden. Ia pun ingin melihat lagi kesaktian Yusril dalam memilih calon presiden 2024.
“Reuni yang khusus tadi, Pak Yusril ini orang hebat yang pernah menjadikan Gus Dur jadi presiden, yang kedua Pak Yusril ini pernah menjadikan Pak SBY jadi presiden,” ujar Muhaimin di Markas PKB, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).
“Jadi saya pengen ngecek kesaktiannya 2024 ini siapa yang menang. Ternyata Pak Yusril minta waktu seminggu untuk mendeteksi,” sambungnya.
Menanggapi hal ini, Rizaldy mengatakan Yusril merupakan tokoh yang tidak duanya di Indonesia. Pasalnya, Yusril merupakan akademisi (guru besar hukum tata negara), ketua umum partai politik, pengacara, bahkan aktif berceramah di masjid-masjid.
“Saat ini Prabowo-Gibran sudah menang versi hitung cepat, ya kalau ini bertahan hingga akhir, terbukti kesaktian Prof Yusril, siapa yang beliau dukung pasti jadi Presiden dan Wakil Presiden, dari zaman SBY, Jokowi, saat ini Prabowo-Gibran,” papar Rizaldy dalam keterangan tertulis, Jumat (16/2/2024).
Rizaldy menambahkan, Yusril juga ‘The Guardian of State’, yang selalu dilibatkan dalam keadaan negara saat sedang genting, dan masalah tersebut dapat terselesaikan di tangannya.
“Prof Yusril ini pernah selangkah lagi jadi Presiden tapi mengundurkan diri pada 1999 silam yang saat itu berkompetisi dengan Gus Dur dan Megawati Soekarno Putri. Kemudian pada 2004. Pada masa transisi Presiden Soeharto ke BJ Habibie, Prof Yusrilnya konseptor konstitusional peralihan kekuasaan saat itu,” ungkap Rizaldy.
Ia pun menjelaskan kemenangan Prabowo-Gibran sudah di depan mata. Di dalam kemenangan ini, Rizaldy menilai ada sentuhan dingin Yusril, baik dari segi politik maupun ketatanegaraan.
“Jika Prabowo-Gibran dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, maka ‘sahih’ kesaktian Prof Yusril dari masa Pilpres dari 2004 hingga 2024, bahkan 1999 pernah menjadi capres,” pungkas Rizaldy.
