Upaya Prabowo Sia-sia Datangkan Investor jika Koruptor Masih Bebas…

Prabowo Subianto (Istimewa)

Jakarta – Upaya Presiden Prabowo mendatangkan investor demi membangun Stabilitas ekonomi dan membawa Indonesia maju dinilai berpotensi terganggu jika Indonesia semakin dikenal sebagai negara koruptor. Upaya pencegahan dalam tindak korupsi menjadi penting selain menggaungkan hasil operasi tangkap tangan. Hal ini diungkap Rifki Amin ketua Aliansi Anak Muda Cinga NKRI melalui rilisnya, Senin (25/11/2024)

“Citra diri Indonesia sebagai negara dengan tindak korupsi tinggi harus dikikis, salah satunya dengan melanjutkan upaya mengedepankan tindak pencegahan korupsi. Dan Langkah itu sudah tepat dilakukan KPK sejauh ini.
Sementara operasi tangkap tangan ini memperburuk citra diri Indonesia, dampak nya tidak baik untuk datangkan investor ,” kata Rifki Amin Ketua Aliansi Anak Muda Cinta NKRI melalui rilisnya merespon maraknya pemberitaan di Komisi III DPR RI.

Bacaan Lainnya

Rifki mengaku tidak menolak terkait operasi tangkap tangan yang dilakukan selama ini. Hanya persoalannya adalah pada efek popularitas pemberitaan di setiap peristiwa tangkap tangan.

“selalu heboh, dan mendapat respon positif di publik. Tapi apa pernah dipikir ini tidak baik loh buat iklim bisnis, logika nya begini , negara mana yang mau invest jika indonesia negara dengan korupsi tinggi? , nah citra ini muncul dengan sendirinya ketika operasi tangkap tangan terpublikasikan, “ katanya.

Rifki Amin yang konsern pada upaya pemerintah membangun iklim investasi berharap ada strategi khusus dalam rangka mendukung langkah Presiden beserta jajaran kabinetnya mengedepankan upaya pencegahan dalam tindak korupsi sekaligus membangun citra positif Indonesia.

“Saya percaya korupsi bisa dicegah sebelum ditindak melalui tangkap tangan. Kita percayakan kepada Komisi III dan instansi terkait agar secara bersama membangun juga citra positif Indonesia di luar negeri dalam situasi ekonomi yang sekarang ini kita perlu loh secara bersama-sama membangun upaya itu, jangan biarkan Prabowo berjalan sendiri,” katanya panjang lebar.

Belakangan memang viral di publik lantaran salah satu anggota Komisi III kyai hasbi Allah ilyas menyebut operasi tangkap tangan itu kampungan dan pemborosan.

“Baba Hasbi itu separo wali, kadang kita yang belum faham memahaminya baru bisa faham setelah kejadian, oh maksudnya itu,” kata Rifki Amin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *